(Baca juga: Habitat Gajah dan Badak Sumatera Terancam)
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Tachrir Fathoni mengatakan, “Kematian badak Sumatera Najaq sesungguhnya menunjukan bahwa populasi badak sumatera di Kalimantan ada, yang selama ini keberadaannya dianggap tidak ada. Untuk itu, KLHK akan terus melanjutkan upaya perlindungan badak sumatera yang ada di Kutai Barat Kalimantan Timur.”
Setelah pemeriksaan post mortem (autopsi) untuk memastikan penyebab kematiannya, badak Najaq akan diawetkan untuk kepentingan ilmu pengetahuan.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR