Satu exoplanet yang mengambang bebas telah ditemukan terapung dalam lingkungan tata surya kita. Baru berusia 10 juta tahun, raksasa penyendiri ini pada dasarnya dalam skala waktu galaksi masih tergolong bayi. Tanpa bintang, membuatnya sebagai anak yatim-piatu, tetapi jangan khawatir, ia hanya berjarak 95 tahun cahaya dari Bumi, sehingga tidak terlalu jauh.
Makalah terbaru yang diunggah ke server arXiv mengungkapkan, planet ini memiliki antara empat sampai delapan kali massa Jupiter, namun tidak cukup besar untuk menjadi katai coklat, kadang-kadang disebut sebagai "bintang gagal." Planet ini dinamakan 2MASS J1119-1137, pertama kali terlihat ketika emisi inframerah yang kuat dijemput oleh tim astronom yang dipimpin oleh Kendra Kellogg, seorang mahasiswa pascasarjana dari University of Western Ontario.
Awalnya, para astronom harus mengesampingkan bahwa emisi inframerah bukan benar-benar sebuah bintang yang jauh dan tua. Cahaya bintang-bintang jauh, saat melintasi kosmos membentang pada alam semesta dan terus-menerus meluas, dan akan membentang menghasilkan panjang gelombang yang lebih panjang.
Selain itu, hamparan debu juga memerahkan cahaya dari bintang-bintang jauh, memberi mereka penampilan material ruang angkasa muda, seperti planet yang secara alami akan memancarkan cahaya merah pada jarak lebih dekat. Peneliti menggunakan spektrograf instrumen, FLAMINGOS-2 yang mengambil jenis spesifik secara terpisah dari panjang gelombang cahaya yang dipancarkan oleh benda-benda terang. Tim menegaskan bahwa benda itu berada dekat seperti benda padat seperti bintang, dan malah bisa menjadi anexoplanet.
Planet yang baru saja terbentuk biasanya sangat panas, berkat proses pembentukan mereka yang berapi-api. Sama halnya dengan banyak planet yang lebih muda, planet baru yang diidentifikasi masih panas. "Ia memancarkan lebih banyak cahaya di bagian spektrum inframerah, dari itu diharapkan jika sudah menua akan mendingin," kata Kellogg dalam sebuah pernyataan. Ini tersirat bahwa planet itu mungkin cukup muda.
Jadi mengapa planet ini menjadi yatim piatu? Tidak ada yang tahu pasti, tapi satu kemungkinan adalah, bahwa sebuah planet raksasa di dekatnya, dengan tarikan gravitasi yang luas, melemparkannya keluar dari sistem bintang dalam tarian orbital yang berbahaya.
Penulis | : | |
Editor | : | Irfan Hasuki |
KOMENTAR