Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, semakin berani mengunjuk detail program rudal nuklir jarak jauh yang dikembangkan negaranya.
Langkah itu tidak lazim dan jarang dilakukan rezim ayahnya, Kim Jong Il (1941-2011), yang cenderung menutup rahasia negara.
Hingga Rabu (13/4/2016), informasi tentang program senjata Korut sulit didapat. Pemerintah asing dan ahli pun hanya mengandalkan citra satelit.
Setelah uji coba nuklir 6 Januari lalu, yang disusul dengan peluncuran rudal jarak pendek dan jarak jauh, para ahli hanya berhasil mengumpulkan sampel kecil partikel nuklir dan material lain dari roket yang diluncurkan.
Menjelang kongres partai berkuasa, Partai Pekerja, bulan depan, Pyongyang justru semakin berani memperlihatkan senjata canggih mereka untuk pertama kalinya ke publik.
Hal itu terutama menyangkut mesin rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu mendorong hulu ledak nuklir.
Dalam sebulan terakhir Jong Un memperlihatkan kepada media setempat, yang lalu dirilis berbagai media asing, tentang foto warna hasil uji senjata dan aktivitas militer lainnya.
Apa yang dilakukan Pyongyang itu mempertontonkan kemajuan Korut dalam mengembangkan ICBM yang terbaru.
Menurut para analis, ada alasan mengapa Pyongyang berani yakni berusaha untuk meyakinkan dunia dan rakyatnya bahwa negara komunis itu memiliki kekuatan nuklir sendiri. Namun, kemampuan sesungguhnya negara tetap tidak diketahui.
"Gambar jarak dekat aktivitas pengujian sangat tidak terduga dirilis DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea)," kata John Schilling, seorang ahli kedirgantaraan yang khusus menekuni satelit dan sistem peluncur roket.
Dalam 10 tahun terakhir DPRK telah melakukan empat kali uji nuklir, terakhir pada Januari lalu.
"Keterbukaan (Korut) menunjukkan bahwa strategi diplomatis, seperti halnya dengan strategi militer: penting bagi Pyongyang untuk tidak hanya memiliki kemampuan nuklir ini, tetapi kita juga yakin bahwa mereka juga memiliki kemampuan ini," lanjut Schilling.
Menurut pengamat, perkembangan senjata seharusnya menjadi rahasia untuk setiap militer. Namun, militer Korut telah bertahun-tahun direndahkan oleh Korsel dan AS, sehingga mereka ingin meningkatkan ancaman untuk menunjukkan eksistensinya.
Jong Un telah bersumpah akan melakukan uji hulu ledak nuklir secepatnya. Mesin ICBM yang diuji pekan lalu diklaim dapat mmengantar hulu ledak hingga ke New York dan Washington.
"Saya masih belum yakin bahwa semuanya benar-benar nyata, apa yang mereka ingin kita percaya itu ada,"kata kata pakar kedirantaraan Jerman, Markus Schiller, yang telah mengikuti perkembangan program pengembangan rudal Korut.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR