Ancaman virus pada smartphone memang bikin was-was. Namun, aplikasi antivirus dan pelindung keamanan Android lebih menyebalkan karena akan sangat boros daya baterai.
Dibandingkan mengunduh aplikasi antivirus, sebaiknya gunakan sajasmartphone secara bijak, baik dalam mengunduh aplikasi, maupun mengunduh konten-konten lainnya. Unduhlah hanya aplikasi resmi dari toko aplikasi Google Play Store.
Lagi pula, Android mengklaim sistem operasinya telah terlindung dari berbagai serangan dan mengakomodasi sistem enkripsi. Google juga disebut semakin tanggap dalam mengidentifikasi dan menghapus aplikasi berbahaya dari Google Play Store.
4. Aplikasi pembersih dan peningkat kinerja
Aplikasi bersih-bersih sampah di Android, salah satunya Clean Master, menjanjikan pembersihan aplikasi untuk meningkatkan performa ponsel. Sebab, aplikasi-aplikasi yang telah dihapus terkadang menyisakan beberapa data tersembunyi (cached data) yang juga memakan kapasitas memori.
Clean Master, Cleaner, CC Cleaner, Speed Booster, dan aplikasi sejenisnya selain masih menyisakan "sampah", juga akan cepat menghabiskan daya baterai. Selain itu, iklan in-app di dalamnya juga bisa memotong kuota internet.
Sebaiknya, aplikasi semacam ini dilengserkan dari ponsel. Pengguna bisa mengambil jalan alternatif dengan beranjak ke "settings" - "apps" - "downloaded" lalu tekan salah satu aplikasi, kemudian pilih "clear cache".
5. Aplikasi browser bawaan Android
Ada banyak pilihan aplikasi browser untuk Android ketimbang harus menggunakan browser bawaan. Salah satunya Chrome untuk Android atau Opera Mini.
Aplikasi ini secara utama memiliki fitur untuk mereduksi penggunaan data internet pengguna, yakni dengan menyusutkan situs yang dikunjungi. Fitur tersebut bisa menghemat penggunaan data hingga 34 persen.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR