Sistem senjata nuklir Amerika Serikat masih menggunakan disket era tahun 1970-an berukuran sekitar 20 cm.
Hal itu terungkap dalam sebuah laporan pemerintah setempat yang dilansir BBC Indonesia, Kamis (26/5/2016).
Disebutkan, Pentagon merupakan salah satu dari beberapa departemen yang memerlukan pergantian sistem dalam kategori mendesak.
Laporan tersebut juga mengungkapkan dana yang dihabiskan setiap tahunnya untuk biaya pemeliharaan teknologi "kuno" mencapai 61 miliar dollar AS atau sekitar Rp 828 triliun.
Jumlah itu tiga kali lipat dari biaya untuk investasi sistem tekonologi informasi modern.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa Departemen Pertahanan menggunakan sistem untuk koordinasi rudal balistik antarbenua, pengebom nuklir, dan pesawat pembawa bahan bakar yang mengandalkan komputer IBM seri 1 dari era tahun 1970-an dan disket ukuran 20 cm.
"Sistem tersebut masih tetap digunakan karena, singkatnya, masih berfungsi," kata juru bicara Pentagon, Letkol Valerie Henderson, seperti dikutip Kantor Berita AFP.
"Bagaimanapun, untuk mengatasi kekhawatiran akan kekunoannya, disket rencananya akan diganti dengan peralatan digital yang aman pada akhir 2017."
Henderson menambahkan, proses modernisasi untuk Komando Nuklir, Pengendalian, dan Komunikasi terus berlangsung dengan pergantian semua sistem yang dicapai pada akhir 2020.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR