Pangeran Harry dari Kerajaan Inggris menjalani tes HIV pekan ini. Tujuannya, untuk mengurangi stigmatisasi akan penyakit itu.
Uji yang dijalani pangeran tampan itu disiarkan Facebook Live 14 Juli lalu. Tes dilakukan hanya dalam beberapa menit dan hasilnya negatif.
"Jika Anda pria, wanita, gay, heteroseksual, warna kulit apa pun, mengapa tak datang untuk tes HIV," kata adik Pangeran William ini.
"Bila kita ingin tes ini tidak terstigma, seharusnya semua orang menjalani tes ini," katanya.
Pangeran Harry benar, semua orang harusnya menjalani tes ini. Center for Disease Control and Prevention (CDC) merekomendasikan orang usia 13 sampai 64 untuk dites paling tidak sekali sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin, tak peduli dengan risiko mereka tertular virus tersebut.
Sekitar satu dari delapan orang dengan HIV di AS tidak tahu mereka terinfeksi. Begitu kata CDC.
Bahkan CDC menganjurkan orang yang menikah secara monogami pun bersama pasangannya disarankan menjalani tes itu sekali.
Seseorang harus dites lebih sering ketika mereka punya risiko tertentu, misalnya :
1. Berhubungan seks lebih dari satu orang sejak tes HIV terakhir
2. Berhubungan seks dengan orang positif HIV
3. Pria yang berhubungan seks dengan pria
4. Pemakai obat-obatan terlarang dan berbagi jarum suntik
5. Mereka yang terdiagnosa hepatitis atau TBC
Gay dan pria biseksual yang aktif secara seksual disarankan menjalani tes HIV lebih sering. CDC menyarankan sekitar tiga sampai enam bulan berhubung populasi mereka berisiko lebih tinggi tertular HIV.
Wanita hamil pun sebaiknya menjalani tes HIV. Dokter akan mengambil langkah mengurangi risiko penularan virus dari ibu ke bayi selama kehamilan dan proses persalinan.
Penulis | : | |
Editor | : | test |
KOMENTAR