Pilihan untuk memotret makanan sungguh tak terbatas. Satu hal yang perlu diingat adalah bahwa ketika memotret makanan, prinsip dasarnya tak berubah: cahaya, warna dan komposisi.
Bagi Penny De Los Santos, fotografer dokumenter yang bekerja sebagai kontributor senior majalah Saveur dan kontributor majalah National Geographic, fotografi makanan merupakan pintu gerbang untuk menjelajahi dan merayakan budaya, sejarah dan kehidupan masyarakat.
Berikut ini beberapa kiat memotret makanan dari Penny:
1. Ketika berpikir tentang fotografi makanan, jangan hanya membayangkan produk akhir di piring atau orang yang sedang menyantapnya. Lihatlah bahan-bahannya, mungkin mereka tengah menanti untuk ‘disulap’ jadi foto nan rupawan.
2. Fotografer makanan ibarat antropolog makanan secara visual. Bukan hanya tentang hidangan yang tersaji, tetapi juga tentang segala sesuatu di sekitarnya: momen, hubungan, adegan, tempat dan cerita. Pikirkan tentang bagaimana manusia terhubung dengan makanan, dan apa yang menghubungkan keduanya. Kebanyakan foto yang menarik dihasilkan dari hubungan tersebut.
3. Di mana pun di dunia, jajanan kaki lima selalu memberikan kesempatan kita untuk memotret daya tarik kuliner setempat dan kebiasaan warga setempat. Jajanan kaki lima yang terkesan berantakan bisa terlihat menawan di kamera. Cobalah untuk menata ulang makanan di piring, atau menambahkan aneka bahan jika diperlukan. Ingatlah bahwa tujuan memotret makanan adalah untuk membuat orang-orang yang melihat foto tersebut jadi ngiler. Jika Anda sendiri tidak ngiler ketika melihatnya, maka orang lain pun akan berlaku sama.
4. Ketika membuat foto lanskap makanan, pikirkan tentang bagaimana menyampaikan cerita dengan makanan. Anda bisa meletakkan bahan-bahan di meja, mengatur sendok bekas makanan untuk memberi kesan gerakan, dan menaburkan remah-remah makanan untuk menampilkan emosi.
5. Jangan lupa untuk memeriksa semua lokasi di tempat Anda akan memotret makanan, termasuk tempat yang tak banyak dikunjungi orang banyak. Anda bisa menyelinap ke dapur dan melihat proses di balik layar dalam pembuatan makanan.
6. Ketika mengeksplorasi berbagai sudut pandang berbeda, usahakan untuk menjaga makanan yang ingin ditonjolkan sebagai elemen utama dalam gambar. Berhati-hatilah dalam menambahkan elemen apa pun yang mungkin akan menyaingi dan mengganggu subyek utama.
7. Cobalah untuk menangkap momen yang terjadi di sekitar makanan, terutama yang berkaitan dengan budaya. “Selalu waspada, bahkan detail yang kebetulan, seperti kilasan warna, dapat menuntun kita ke suatu momen yang mungkin kita harap-harapkan,” ujar Penny.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR