Para pengungsi tidak selalu diterima di negara ini dan sering mendapat diskriminasi dan permusuhan dari sebagian warga Pakisatan dan politisi.
Pada tahun 2014, Pakistan mengumumkan rencana untuk mengusir para pengungsi tersebut. Pemerintah negara tersebut mencatat bahwa lebih dari 60.000 kartu identitas nasional diduga diperoleh pengungsi asing melalui cara-cara curang. Menurut PBB, hingga saat ini lebih dari 350.000 pengungsi Afghanistan telah meninggalkan Pakistan dan kembali ke negara asal mereka.
Yusufzai mengatakan, ribuan orang Afghanistan telah ditangkap selama beberapa tahun lau karena dicurigai memiliki dokumen palsu. “Sharbat tenar di dunia internasional, itulah sebabnya muncul berita besar ketika orang-orang seperti dia terlibat dalam kasus semacam ini,” katanya.
Carrasco dari National Geographic Society mengatakan, “Gula tidak pernah mencari ketenaran apapun, dan dia mencoba untuk bertahan hidup dan menghidupi keluarganya dalam kondisi yang sangat buruk.”
Gula dituduh telah membayar suap setara dengan sekitar $ 450 AS kepada petugas untuk mendapatkan kartu identitas itu, kata Yusufzai.
Dia menambahkan bahwa kartu identitas nasional menjadi benda yang diinginkan dalam beberapa tahun terakhir karena memudahkan seseorang untuk melakukan perjalanan dan membangun bisnis.
Gula telah tinggal di Peshawar sejak McCurry terhubung kembali dengannya pada tahun 2002. Dia memiliki lima orang anak, tapi salah satu putrinya meninggal saat melahirkan beberapa tahun lalu. Tak berselang lama, Rahmat, suami Gula meninggal karena suatu penyakit.
“Anak-anaknya telah dipanggil, mereka juga takut ditangkap,” kata Yusufzai. Ia melanjutkan, “Gula tidak ingin kembali ke Afghanistan, desanya tidak aman.”
Menemukan Afghan Girl
Upaya untuk menemukan kembali Gula pada 2002 silam sangat sulit. McCurry menunjukkan fotonya kepada banyak orang di kamp pengungsi di Pakistan, hingga seorang pria mengenalinya. Ia mengungsi di pegunungan Tora Bora, katanya. Tiga hari kemudian, pria itu membawa Gula kembali ke kamp.
“Ia masih mencolok seperti gadis muda yang saya foto 17 tahun lalu,” kata McCurry pada 2002.
Gula tidak mengetahui bahwa foto dirinya telah dilihat oleh jutaan orang dan menginspirasi banyak orang untuk menjadi relawan atau donatur demi membantu para pengungsi.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR