Sementara banyak penelitian yang mengaitkan antara persahabatan dengan kesehatan yang lebih baik, ahli juga memperingatkan, bahwa ada juga jenis pertemanan yang bisa menurunkan kualitas kesehatan.
Ada beberapa tanda yang mengindikasikan persahabatan mulai tidak sehat dan akhirnya dapat berdampak pada kesehatan Anda juga bila dibiarkan.
Pakar hubungan, India Kang telah mengidentifikasi tiga tanda bahwa seorang teman sudah menjadi “racun” bagi kesehatan Anda.
Dalam MailOnline, Kang mengatakan bahwa bila Anda melihat tanda-tanda ini pada pertemanan, ada baiknya untuk menjaga jarak sementara dengan sang teman, hingga manfaat sehat dari pertemanan mulai muncul kembali. Berikut tanda pertemanan yang dapat mengusik kesehatan:
- Teman yang tak pernah menghubungi.
Jika Anda selalu berada dalam pihak yang selalu memertahankan hubungan pertemanan, di mana teman Anda tidak pernah menanyakan bagaimana kabar Anda, menjauhlah sejenak.
Kang menyebutkan, walau dulunya Anda bersahabat dekat, bila kini hubungan menjadi berat sebelah, baiknya Anda memfokuskan diri untuk bersahabat dengan teman yang juga peduli dengan Anda.
“Keseimbangan” dalam pertemanan diperlukan agar Anda mendapatkan manfaat kesehatan mental seperti mendapat dukungan, memiliki tempat untuk mengurangi stres, hingga menguatkan rasa bahwa Anda tidak sendiri.
Sebaliknya, bila Anda terus fokus kepada teman yang tak peduli, akan sama saja seperti tidak memiliki teman dan mengurangi kesejahteraan mental.
Kang menekankan, Jika mereka benar-benar ingin berada dalam hidup Anda, mereka akan melakukan kontak, mereka akan menunjukkan kepeduliannya.
- Teman yang lebih sering menimbulkan rasa kesal dan marah.
Memantau bagaimana perasaan Anda setelah usai menghabiskan waktu bersama mereka adalah cara terbaik untuk melihat apakah teman membawa manfaat sehat atau sebaliknya.
Kang mengatakan bahwa jika Anda selalu selesai dengan perasaan marah atau kesal, saatnya untuk “menidurkan” persahabatan terlebih dahulu, sebab kondisi ini bisa menaikkan tekanan darah dan masalah kesehatan lain yang berkaitan dengan kondisi tersebut.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR