Kabar penemuan tak terduga datang dari para arkeolog yang melakukan penggalian di sebuah situs di selatan Turki. Kali ini, bukanlah penemuan mengerikan layaknya menara tengkorak, melainkan emotikon senyum yang tergurat pada sebuah kendi berusia 4.000 tahun.
Temuan unik itu didapatkan oleh tim arkeolog dari Turki dan Italia yang mengeksplorasi lokasi perbatasan Turki-Suriah. Lokasi ini dulunya merupakan Kota Karkemis, sebuah kota kuno yang didiami oleh orang Het.
Kendi yang berasal dari tahun 1700 sebelum masehi tersebut berwarna putih pucat, dan memiliki leher kecil pendek, pegangan yang kecil, dan tubuh yang lebar. Saat ditemukan, kendi itu berada di ruangan pemakaman. Menurut para peneliti, fungsi kendi tersebut digunakan untuk minum serbat manis yang kalau di Indonesia laiknya jamu.
Baca juga: Manusia Tinggalkan Sampah 187 Kilogram di Bulan
Kantor berita Turki Anadolou melaporkan, senyuman di kendi tak begitu saja ditemukan oleh para arkeolog. Senyum tersebut baru muncul setelah kendi dibawa ke laboratorium untuk pekerjaan restorasi.
“Wajah yang tersenyum itu tidak diragukan lagi ada pada kendi dan tidak memiliki kesamaan dengan seni keramik kuno lain di daerah tersebut,” kata pemimpin penggalian Dr Nicolo Marchetti Dari Universitas Bologna kepada Independent 19 Juli 2017.
Selain kendi, tim arkeolog juga menemukan beberapa artefak yang digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman.
Selama tujuh tahun terakhir, sebanyak 25 ahli telah bekerja di situs yang memiliki sejarah panjang itu. Penggalian pertama dilakukan oleh “Lawrence of Arabia” atau Kolonel TE Lawrence antara tahun 1911 dan 1914.
Kementerian Budaya dan Pariwisata Turki mengatakan, situs tersebut akan dibuka untuk umum sebagai museum terbuka. Kendi senyum juga akan dipajang di Museum Arkeologi Gaziantep, dekat situs penggalian.
Perlu Anda ketahui, orang Het bermukim di Anatolia atau Asia kecil. Mereka memiliki kerajaan yang membentang dari Yunani modern dan Mesir, melintasi Turki ke Suriah. Peradaban orang Het kemudian runtuh menjadi negara bagian yang lebih kecil selama zaman perunggu dan menyerah pada kekaisaran baru Ayur sekitar 1.178 sebelum masehi.
Baca juga: Ketangguhan Para Penyelam Perempuan di Pulau Jeju
Sementara itu, Karkemis merupakan tempat pertempuran biblikal antara Mesir dan Asyur yang bersekutu dengan Babilonia, Media, Persia, dan Skithia. Perang itu diyakini terjadi pada tahun 605 sebelum masehi.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR