Seekor ikan laut dalam yang aneh berhasil terekam kamera untuk pertama kalinya. Ditemukan di kedalaman lebih dari 8.000 kaki di bawah permukaan laut, para ilmuwan berpikir bahwa ini merupakan spesies baru yang mereka temukan.
Makhluk kecil itu adalah snailfish—jenis ikan laut dalam yang bergerak lambat seperti siput—yang berasal dari keluarga Liparidae. Meskipun hidup di laut dalam, ikan ini lebih terlihat lucu daripada menyeramkan.
Snailfish merupakan jenis ikan yang memiliki 350 spesies. Mata besar dan kepala yang meruncing membentuk tubuh yang ramping menjadi ciri khas ikan ini. Snailfish pertama kali ditemukan pada 28 Juli 2017. Kemudian, NOAA Office of Ocean Exploration and Research segera merilis cuplikan video mengenai “spesies snalfish baru” ini pada 2 Agustus silam.
Baca juga: Merenggang Nyawa, Orangutan Tewas diterjang 130 Peluru
Dalam video itu, seorang anggota tim peneliti berkomentar mengenai temuan tersebut. “Tidak ada satu pun manusia di Bumi ini yang pernah melihat ikan ini sebelumnya,” ujar anggota tim itu dengan ekspresi terkejut.
Snailfish adalah salah satu kelompok ikan terbesar di dunia. Ikan ini tersebar di setiap tingkatan kedalaman laut. Para ilmuwan berhasil dikejutkan dengan temuan ikan ini pada 2014 lalu, ketika ditemukan pada 8.143 meter—lebih dari lima mil—di bawah permukaan laut. Snalfish berhasil memecahkan rekor sebagai ikan yang hidup di laut terdalam di dunia.
Artikel terkait: Lizard Fish, Monster Ganas Penghuni Laut Dalam
Snailfish diperkirakan menahan tekanan yang setara dengan 1.600 gajah yang berdiri di atap mobil kecil. Para peneliti mengatakan temuan ini sebagai “temuan yang benar-benar baru dan tidak terduga”.
Jenis ikan ini merupakan salah satu dari banyak spesies yang diamati selama ekspedisi bawah laut oleh National Oceanic and Atmospheric Administration ship Okeanos Explorer. Dengan berlayar dari Honolulu, ekspedisi tersebut meninjau perairan dalam yang mengelilingi unit Jonston Atoll di Pacific Remote Islands Marine National Monument—sebuah wilayah yang berkembang di bawah pemerintahan Obama untuk menjadi cagar alam laut terbesar di dunia.
Setelah ekspedisi laut selesai, tim tersebut akan menghabiskan beberapa minggu pemrosesan, analisis, dan meringkas data yang dikumpulkan. Lebih dari 99 persen wilayah cagar alam pulau karang adalah perairan dalam, wilayah yang masih dipelajari lebih lanjut oleh para ilmuwan.
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR