Nationalgeographic.co.id—Anda mungkin bisa bohongi orang lain, tapi menurut sebuah studi, Anda tidak akan bisa pada anjing sebab mereka dapat mengetahui kapan pemiliknya menipu.
Temuan yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B bulan Juli 2021 ini, juga menjadi bukti bahwa anjing punya "teori pikiran" sendiri yang digunakan untuk menjelaskan apa yang dilakukan pemiliknya.
Dalam makalah, para peneliti menemukan anjing menunjukkan reaksi berbeda terhadap informasi palsu yang diberikan manusia, dan mengetahui mana informasi yang salah jika melakukan kebohongan.
Sebenarnya, penelitian seperti ini sudah ada dan dikutip para peneliti. Penelitian sebelumnya mencari tahu apakah anjing memahami tipuan dan memiliki hasil yang bertentangan. "Dan, seara umum, para ilmuwan masih memperdebatkan apakah hewan non-manusia lainnya dapat terliat dalam apa yang disebut 'membaca pikiran'," tulis para peneliti.
"Meski setiap pemilik anjing mengira bahwa anjing mereka 'memahami' mereka, tingkat penalaran yang begitu canggih tentang keadaan mental orang lain belum pernah ditunjukkan secara ilmiah pada anjing," ungkap Ludwig Huber, penulis senior penelitian dari unit Comparative Cognition di Messerli Research Institute in Vienna, di LiveScience.
Untuk mencari tahu, Huber bersama tim, mengajak 260 anjing dari berbagai umur dan ras berbeda untuk sebuah eksperimen yang didasari pada penelitian sebelumnya pada anak-anak manusia, kera besar, dan anjing.
Baca Juga: Monyet-Monyet 'Balas Dendam' dengan Membantai '200 Anak Anjing'
Pada percobaannya, ada dua ember buram yang bisa menampung makanan untuk diperkenalkan pada para anjing. Seorang peneliti, pada awalnya, selalu menyembunyikan makanan pada salah satu wadah. Kemudian di tengah percobaan, makanan akan dipindahkan ke wadah lainnya sebelum meninggalkan ruangan.
Lalu peneliti kedua atau komunikator, mengamati gerakan si peneliti pertama yang menyembunyikan, dan memberi tahu kepada para anjing untuk menccari makanan berdasarkan apa yang dilihatnya.
Komunikator akan selalu mengatakan yang sebenarnya kepada anjing, karena selama fase pertama percobaan mereka tidak melihat di mana makanan itu disembunyikan sebelumnya. Untuk menunjukkan kebenaran, komunikator berjongkok di dekat ember dengan makanan, mengambilnya, berganti tatapan antara ember dan anjing dan berkata; "lihat, ini enak, ini sangat enak."
Baca Juga: Studi Baru: Rata-rata Anjing Ternyata Paham 89 Kata dan Frasa Unik
Pada fase kedua percobaan, penulis menguji bagaimana pilihan anjing terhadap ember apakah dipengaruhi atau tidak oleh perilaku komunikator tadi. Dalam satu ujinya, komunikator meninggalkan ruangan setelah melihat peneliti pertama tadi memasukan makanan ke dalam ember pertama.
Source | : | Livescience,Royal Society Open Science |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR