Tidak semua planet di tata surya kita punya cicin. Beberapa yang memilikinya adalah Jupiter, Uranus, Neptunus, dan Saturnus yang punya cincin paling lebar.
Namun, kini daftar tersebut semakin bertambah dengan kehadiran Haumea. Planet kerdil tersebut juga yang planet minor bercincin pertama yang kita temukan.
Kisah pencarian Haumea tidak sederhana.
Astronom Jose Luis Ortiz dari Institut Astrofisika Andalusia di Spanyol harus mengoordinasikan para periset dari 10 laboratorium berbeda untuk mengamati planet kerdil yang butuh waktu 284 tahun bumi untuk mengorbit matahari tersebut.
Para peneliti juga perlu mengerahkan 12 teleskop di Eropa untuk mengamati Haumea saat melintas di depan bintang bernama URAT1 533-182543. Dalam astronomi, peristiwa ini disebut okultasi.
Menurut tim peneliti, cincin Haumea memiliki luas 70 kilometer dan radius sekitar 2.287 kilometer. Planet kerdil ini berputar tiga kali pada porosnya saat partikel cincin menyelesaikan satu revolusi.
Para periset juga menyebut Haumea “sangat eksotis” karena ukurannya. Berbentuk ellips yang memanjang, Haumea memiliki sumbu sekitar 2.322 kilometer , 1,704 Km, dan 1.138 Km.
(Baca juga: Kehidupan di Planet Alien Mungkin Mirip Bumi)
Haumea memiliki sumbu sekitar 2.322 kilometer , 1,704 Km, dan 1.138 Km. (Haumea ( IAA-CSIC/UHU))
Tidak ada atmosfer global yang dapat dideteksi.
"Penemuan cincin di sekitar Haumea – planet yang jauh, dalam kelas dinamika yang sama sekali berbeda, jauh lebih besar dari Chariklo dan Chiron, dengan satelit dan bentuk triaksial yang memanjang - memiliki banyak implikasi," tulis para penulis dalam publikasiya di jurnal Nature pada Rabu (11/10/2017).
"Misalnya, cincin mungkin juga terjadi di wilayah trans-Neptunian dari mana Centaur dikirim, dan membuka pintu menuju jalan penelitian baru," tulis Ortiz dan koleganya seperti dikutip Science Alert 11 Oktober 2017.
(Baca juga: Permukaan Mars Ternyata Lebih Mematikan dari yang Kita Duga)
Artikel ini sudah pernah tayang di Kompas.com dengan judulKali Pertama, Astronom Temukan Planet Kerdil Bercincin
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR