Moran Cerf, salah seorang neuroscientist dari Northwestern University ini meyatakan bahwa cara yang paling efektif untuk memaksimalkan kebahagiaan sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pengalaman, barang material, maupun filosofi pribadi.
Cerf yang telah mempelajari bagaimana tipe seseorang dalam pengambilan keputusan selama lebih dari satu decade ini berpendapat bahwa pada dasarnya, kebahagiaan tersebut bermula dengan kepada siapa anda memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama. “ Namun ini bukan hanya sekadar nasehat untuk memiliki teman dengan lebih hati-hati," ungkap Cerf kepada Business Insider.
Cerf percaya bahwa usaha dari dalam diri sendiri merupakan faktor terpenting untuk mendapatkan sebuah kepuasan jangka panjang. Selanjutnya Cerf membaginya menjadi dua premis.
Pertama, pengambilan keputusan itu melelahkan. Banyak penelitian telah menemukan bahwa manusia mencurahkan banyak energi mentalnya yang terbatas untuk sebuah pilihan.
Memilih pakaian, tempat makan, apa yang harus dimakan saat kita sampai di sana, musik apa yang harus didengarkan, apakah seharusnya benar-benar menjadi podcast, dan apa yang harus dilakukan di waktu luang kita. Semua kegiatan itu menuntut otak kita untuk menggunakan energi itu setiap hari.
Baca juga: Hal yang Patut Kita Tiru dari Negara Paling Bahagia di Dunia
(Cerf telah benar-benar membuat kebijakan pribadi untuk selalu memilih item menu kedua dalam daftar spesial saat dia makan, karena alasan itu.)
Premis kedua adalah bahwa manusia salah percaya bahwa mereka mengendalikan sepenuhnya kebahagiaan mereka dengan membuat pilihan itu. Selama kita membuat pilihan yang tepat, pemikiran berlanjut, kita akan menempuh jalan menuju kepuasan hidup.
Cerf menolak gagasan itu. Menurutnya, yang benar adalah pengambilan keputusan penuh dengan bias dapat mengaburkan penilaian kita.Orang misremember mengangap pengalaman buruk sebagai sesuatu yang baik, dan begitu pula sebaliknya; Mereka membiarkan emosinya mengubah pilihan rasional menjadi sesuatu yang tidak masuk akal; dan mereka menggunakan isyarat sosial, bahkan secara tidak sadar untuk membuat pilihan yang mungkin tidak mereka hindari.
Namun Cerf mengatakan kepada murid-muridnya, faktor terakhir itu bisa dimanfaatkan untuk selamanya.
Pada sebuah studi yang telah dilakukan tentang penonton sebuah bioskop, Cerf menemukan trailer yang paling menarik semuanya menghasilkan pola serupa di otak manusia.
Baca juga: Delapan Aroma yang Bisa Tingkatkan Suasana Hati
"Ini berarti orang yang benar-benar anda andalkan memiliki dampak pada ikatan anda dengan kenyataan di luar apa yang dapat anda jelaskan. Dan salah satu pengaruhnya adalah Anda menjadi mirip satu sama lain."
Penulis | : | |
Editor | : | Ema Indah Ruhana |
KOMENTAR