Mimpi terbesar Nurtanio saat itu ialah keliling dunia dengan pesawat buatan bangsa Indonesia. Untuk itulah, ia bersama tim dari Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP), merancang pesawat terbang dengan dasar Super Aero buatan Cekoslovakia.
“Jangan bilang-bilang orang-orang dahulu”, kata Nurtanio kepada salah seorang stafnya. “Pesawat ini nanti akan diberi nama Arev (Api Revolusi) dan dipakai untuk terbang keliling dunia. Penerbangnya saya dan Bob (Budiarto Iskak).” Namun ketika tanggal 21 Maret 1966 ia untuk kesekian kalinya menguji-coba Arev, pesawat ini terbakar di udara dan jatuh di kota Bandung. Nurtanio gugur.
Baca juga: Nurtanio Pringgoadisuryo, Perintis yang Kesepian
"Laksamana Muda Udara (Anumerta) Nurtanio Pringgoadisuryo adalah pahlawan bangsa yang berjuang tanpa pamrih. Seluruh hidupnya didarmabaktikan untuk kedirgantaraan Indonesia," kata Jokowi.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR