Mereka menemukan bahwa banyak dari gen yang mendasari pembentukan ketiga pola tersebut tidak terhubung dengan pembentukan kulit, seperti yang diungkap penelitian sebelumnya. Mereka terbentuk bersamaan anggota tubuh lainnya dan jari.
"Apa yang dikatakan [penelitian] ini kepada kita adalah bahwa perbedaan antara lengkungan, lingkaran, dan berombak, muncul dari bagaimana anggota badan tumbuh dan dibentuk, serta khususnya bagaimana jari-jari terbentuk dan tumbuh, di dalam rahim sebelum kelahiran," ujarnya.
Secara ringkas, pembentukan itu terjadi sejak kulit awal kita yang cukup sederhana saat menjadi embrio. Kemudian kulit embrio akan mengembangkan folikel rambut, gigi, dan termasuk tonjolan sidik jari di telapak kaki dan tangan.
Baca Juga: Saat Kita Mati, Beberapa Gen di Otak Kita Malah Hidup Seperti Zombi
Anggota tubuh embrio mulai tumbuh sekitar minggu kelima perkembangan. Ketika elemen gennya yang berbeda dan bagian dari jari tangan mulai terbentuk, pembentuk anggota badan mulai menentukan pola sidik jari jauh sebelum pencetakannya muncul, kata Headon.
Sekitar minggu kedelapan sampai sepuluh perkembangan embrio, tangan dan kaki mengembangkan bantalan volar—kulit tebal sementara pada telapak tangan dan telapak kaki yang sangat menonjol saat ujung jari dan jari kaki berkembang. Bantalan volar ini umumnya akan hilang sebelum lahir, tetapi beberapa hewan mempertahankannya seperti primata.
"Pada abad ke-20 disarankan bahwa bentuk bantalan ini—tingginya, bentuk spesifiknya, dan ukurannya—memengaruhi jenis sidik jari yang terbentuk," kata Headon.
Sementara pada temuan, mereka mengungkapkan, panjang jari dan ukuran, posisi, dan formasi bantalan volar semuanya berkontribusi pada pembentukan sidik jari yang dihasilkan. "Pengaruh genetik pada pembedaan lengkungan, bergelombang, dan lingkaran datang pada tahap awal pembentukan bidang di mana sidik jari akan terbentuk," jelasnya.
"Pendekatan genetik pada populasi besar ini dapat memberikan wawasan tentang proses perkembangan yang terjadi pada manusia yang sebagian besar tersembunyi dari pandangan," lanjut Headon. "Saya harap jenis penelitian ini dapat diterapkan pada karakteristik lain pada manusia dan memberikan informasi lain tentang bagaimana kita berkembang dan bagaimana kita berbeda satu sama lain."
Baca Juga: Ingin Punya Bayi Laki-Laki? Simak Rahasia Cara Mendapatkannya
Source | : | Popular Science |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR