Setelah membaca fiksi ilmiah itu, Wilkins menyatakan bahwa bukan cuma perjalanan sesekali ke Bulan yang mungkin dilakukan, tapi juga kunjungan reguler dan menetap di sana. Bulan adalah tujuan perjalanan terjauh pada masa Wilkins, dan perjalanan ke Bulan adalah capaian teknologi yang mendorong batas sejarah dan keajaiban bagi manusia.
Memanfaatkan berbagai skenario bayangan, Wilkins bermaksud “mengangkat beberapa semangat unggul bagi upaya-upaya baru dan penemuan-penemuan ganjil” serta menyempurnakan cara-cara praktis “mendekatkan Bulan” dengan menempuh perjalanan melalui luar angkasa. Dalam nada pragmatis seorang artisan, edisi kedua Discovery membicarakan secara panjang lebar segi-segi teknis:
"Saya benar-benar, dan dengan dasar yang kuat, menegaskan bahwa kita mungkin bisa membuat kereta terbang."
Wilkins mendeskripsikan dan merancang berbagai macam peralatan terbang yang digerakkan tenaga manusia, atau ditarik burung-burung eksotis yang megah, dan bahkan membayangkan sebuah mesin yang dibuat menurut prinsip-prinsip yang sama dengan merpati atau rajawali mekanis legendaris.
Dia juga menyadari tantangan perjalanan ke Bulan, bahkan mengungkapkan sedikit kekesalan karena Tuhan tidak menganugerahi manusia sarana alami untuk terbang.
Baca juga: Manusia Pertama yang Berhasil Terbang Ternyata Seorang Muslim
Dengan nada bergurau dia mengingatkan bahwa dalam perjalanan tidak akan ada "istana di angkasa bagi peziarah miskin atau kesatria lontang-lantung.” Dia membahas sifat gravitasi, bagaimana sulitnya membawa makanan dan air ke Bulan, dan bertahan dalam dingin dan tipisnya udara Bulan.
Tetapi Wilkins juga sangat yakin menyatakan bahwa cara menembus angkasa pada akhirnya akan ditemukan. Dia memprediksi bahwa “begitu seni terbang ditemukan”, manusia “akan membuat koloni pertama, yang harus dicangkokkan di dunia lain itu”.
Dia begitu mengagung-agungkan masa depan perjalanan udara.
Buku Discovery ditutup dengan nubuat Wilkins bahwa generasi mendatang akan terkejut dengan kebodohan zaman ketika Wilkins hidup. Tetapi para pembaca di era modern tidak merasa seperti itu (meski kesimpulan Wilkins tentang Bulan memang banyak yang salah).
Kendati jawabannya prematur, penyelidikan kontemporer kita terhadap Bulan masih mengikuti jalur pertanyaan Petualangan Angkasa 1640 Wilkins. Misalnya tentang keberadaan air, kemungkinan perjalanan reguler dan pendudukan (kolonisasi).
Baca juga: 6 Dekade Kisah Bas Wie, Pria Kupang yang Nekat Naik Roda Pesawat ke Darwin
John Wilkins muda sengaja memancing rasa ingin tahu para pembaca tentang “kebenaran rahasia” alam, dan memenuhi maksud itu untuk berabad-abad ke depan.
Penulis | : | |
Editor | : | Julie Erikania |
KOMENTAR