Di media sosial Maroko, #SaveRayan telah menjadi tren di seluruh negeri karena ribuan orang telah mengikuti pembaruan dari media lokal dan penonton di tempat kejadian.
Mohamed Yassin El Quahabi, presiden Chefchaouen Association of Caving and Mountain Activities, telah membantu penyelamatan dan dia mengatakan kepada BBC bahwa sempitnya sumur telah menghambat upaya penyelamatan.
"Masalah penyelamatan ini adalah diameter lubangnya sangat kecil, sekitar 25 cm (9,8 inci)," kata El Quahabi kepada BBC. Pada kedalaman 28 meter itu menjadi lebih kecil sehingga tim penyelamat kesulitan untuk menjangkaunya.
"Semakin dekat kita, lubang semakin sempit dan sulit untuk dilewati—yang membuatnya sangat sulit untuk menyelamatkan anak itu melalui sukarelawan. Itu sebabnya kami harus menemukan teknik lain, yaitu menggali lubang baru," ungkap tim kepada BBC.
Baca Juga: Anak-anak India Harus Turun ke Dalam Sumur 40 Kaki untuk Mendapat Air
Akan tetapi pihak berwenang tetap berhati-hati, khawatir bahwa gangguan apa pun terhadap sumur dapat secara tidak sengaja melukai bocah berusia lima tahun itu, dengan memicu tanah longsor.
Seluruh warga terlihat memadati penggalian lubang yang dilakukan tim penyelamat. Orang tua Rayan juga hadir di lokasi, dan dikawal ke ambulans sebelum dia muncul.
Bocah itu, akhirnya berhasil ditarik keluar pada Sabtu malam (5 Februari 2022) oleh tim penyelamat setelah operasi panjang yang menarik perhatian dunia.
Staf medis, termasuk spesialis dalam resusitasi, berada di lokasi untuk merawat bocah itu begitu dia ditarik keluar, dengan helikopter yang bersiaga untuk membawanya ke rumah sakit terdekat.
Nahas, bocah laki-laki itu dikabarkan telah meninggal sebelum tim penyelamat dapat mencapainya dan mengambil tubuh mungilnya.
Pihak berwenang Maroko mengumumkan kematiannya tepat sebelum pukul 10 malam waktu setempat, tak lama setelah petugas penyelamat berhasil mengeluarkannya dari sumur tempat ia jatuh lima hari lalu.
Source | : | Daily Mail,BBC |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR