Baca Juga: Kekacauan dan Pagebluk, Menanti Datang Ratu Adil Pangeran Dipanagara
Penelitian Ewing diterbitkan di Public Health Report pada 15 Maret 2021 dengan judul “The Most Disastrous and Fatal Epidemic”: Mortality Statistics During the 1890 Russian Influenza Epidemic in Connecticut".
"Ada sangat sedikit, hampir tidak ada data pasti," kata Frank Snowden, sejarawan medis Yale University tentang memahami flu Rusia dari New York Times. Mengenai apakah flu Rusia disebabkan virus corona, dia berujar "saya akan mengatakan, mungkin."
Dia memperingatkan apa pun yang dapat diambil dari pagebluk itu, jika dapat diterapkan pada hari ini saat virus corona mengguncang dunia, akan menjadi "fantasi".
Sementara epidemiolog lain menganggap kesamaan virus corona hari ini dengan flu Rusia masih spekulatif, termasuk jika dikaitkan dengan influenza pada paruh awal abad ke-20.
Namun, sejarawan memandang, dua pagebluk itu—flu Rusia dan influenza—memberikan petunjuk bagi kita saat ini untuk mengakhiri pagebluk. Keberhasilan kita di masa lalu membuat pagebluk mereda dan membuat orang melanjutkan kehidupan normal mereka kembali, walau banyak orang yang harus berduka karena kehilangan kerabat yang dicintainya.
Source | : | The New York Time |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR