Bagian paling barat kekaisaran menjadi yang paling diromanisasi, sebagian besar dihuni oleh orang-orang barbar. Sedangkan di bagian timur, mengambil alih budaya Yunani, dan penduduk wilayah ini tidak tahu tentang bahasa Latin.
Peradaban Kekaisaran Romawi Timur juga dicirikan oleh intelektualisme yang lebih besar dan jenis religiusitas yang lebih mistis daripada peradaban Romawi modern. Hal inilah yang membuat semakin sulitnya proses Romanisasi daerah-daerah tersebut.
"Proses romanisasi sangat penting bagi berfungsinya negara Romawi. Romanisasi mengintegrasikan negara dan menghubungkan penduduk dalam nasib yang sama," lanjutnya lagi.
Pengecualian di daerah Timur yang berbatasan langsung dengan Yunani. Wilayah ini masih dihuni oleh orang-orang Roman yang berbicara dengan dialek bahasa Aromatik, dibandingkan dengan penggunaan bahasa Latin khas Romawi.
Baca Juga: Sebelum Kejatuhan Kekaisaran Romawi, Kondisinya Mirip Dengan Saat Ini
Banyak juga daerah di Barat, terutama di kawasan pinggiran kekaisaran yang belum diromanisasi. Terutama berlaku untuk Spanyol utara (orang-orang Basques), Inggris, dan Galia utara, di mana populasi Celtic bertahan lama di pedesaan dengan tradisinya yang kuat.
Melalui Romanisasi, akan menimbulkan rasa memiliki terhadap negara. Penduduk Roma akan diidentifikasi dengan budaya dan kepercayaan khusus Roma, sehingga menegaskan kesetiaan mereka. Mungkin faktor inilah yang menentukan kelanggengan eksistensi peradaban Romawi.
Source | : | Imperium Romanum |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR