Putra ketiga Agrippa, Agrippa Postumus, dicabut dari garis warisan karena kekejaman yang berlebihan dan sikap pemarahnya. “Augustus tidak punya pilihan selain beralih ke putra Livia,” ungkap Bileta.
Tiberius, prajurit yang dipaksa jadi penerus kaisar
Alih-alih menanti takhta, satu per satu ahli waris Augustus memenuhi sarkofagus di mausoleum keluarga kaisar.
Pada 9 SM, putra bungsu Livia, Drusus tewas dalam kecelakaan aneh. Kematian Drusus membuat Augustus hanya memiliki satu ahli waris. Tiberius, prajurit penyendiri, tidak terlalu senang untuk naik takhta. Namun dia tidak punya pilihan.
Baca Juga: Akibat Kegilaannya, Kaisar Romawi Caligula Mati dengan Tragis
Baca Juga: Valerianus, Kaisar Romawi yang Mati dalam Hina oleh Raja Persia
Baca Juga: Sisi Lain Julius Caesar, Kaisar Romawi Kuno Dicap Pezina Buruk
Pada 11 SM, setahun setelah kematian Agrippa, Augustus memaksa Tiberius menceraikan istri (putri Agrippa, Vipsania) untuk menikahi Julia. Dianggap sebagai pion ayahnya, Julia tidak senang akan pilihan sang Ayah. Namun, tidak ada yang bisa melawan kehendak Augustus.
Pada tahun 4 M, Tiberius dipanggil kembali ke Roma, di mana Augustus mengadopsinya dan memproklamirkannya sebagai ahli waris.
Berakhirnya takhta Augustus
Tak ayal, suksesi itu berjalan mulus. Pada tahun-tahun terakhir kehidupan Augustus, Tiberius mengambil alih kendali negara. “Ia menjadi kaisar dalam segala hal kecuali nama,” tutur Bileta. Setelah kematian Augustus, Tiberius jadi orang paling berkuasa di Kekaisaran Romawi.
Untuk memastikan kelangsungan kekaisaran, Augustus sempat menginstruksikan Tiberius untuk mengadopsi keponakannya, Germanicus. Tidak hanya itu, selain menunjuk Tiberius, Augustus juga menunjuk Germanicus sebagai kaisar selanjutnya setelah Tiberius.
Lagi-lagi rencana Augustus gagal dengan kematian tak terduga dari Germanicus pada tahun 19 M. Tiberius menyelamatkan putra terakhir Germanicus yang tersisa, cicit Augustus, Caligula, yang akan menjadi kaisar berikutnya. Garis keturunan Augustus, memberi satu penguasa lagi yaitu Nero. Ia menjadi kaisar terakhir dari dinasti kekaisaran pertama.
Bileta mengungkapkan, ”Dengan kematian Nero maka berakhirlah takhta yang disiapkan oleh Augustus.”
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR