Nationalgeographic.co.id - Tim peneliti dari Amerika Serikat melaporkan telah menemukan kandidat potensial untuk pengembangan obat dari spesies langka bakteri actinomycetes yang disebut Lentzea flaviverrucosa. Actinomycetes selama ini telah dikenal menghasilkan komponen bioaktif yang menjadi dasar bagi banyak obat yang berguna secara klinis, terutama antibiotik dan agen antikanker. Temuan tersebut akan dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences.
Aktinobakteria atau Actinomycetes adalah filum bakteri yang beranggotakan bakteri Gram positif. Disebut bakteri Gram Positif karena mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop.
Kebanyakan Aktinobakteria ditemukan di tanah. Sebagian yang lain tinggal di dalam tumbuhan dan hewan, termasuk beberapa patogen seberti Mycobacterium. Mereka memainkan peranan yang penting dalam dekomposisi materi organik seperti selulosa dan kitin.
Actinomycetes memang telah lama dikenal sebagai penghasil antibiotik. Ada banyak jenis actinomycetes, kebanyakan aerob yang melakukan metabolisme dengan bantuan oksigen. T\Akan tetapi beberapa, seperti Actinomyces israelii, dapat tumbuh dalam kondisi anaerob.
Saat ini, sekitar dua pertiga dari semua antibiotik yang digunakan di rumah sakit dan klinik sebagian berasal dari actinomycetes. Sejak tahun 1940-an, banyak perusahaan farmasi telah menganalisis banyak actinomycetes umum untuk melihat apa yang mungkin mereka hasilkan.
Namun beberapa bakteri dari jenis ini, yang dikenal sebagai actinomycetes langka telah dikatalogkan. Tapi spesies bakteri tersebut sejauh ini belum dipelajari secara ekstensif.
"Actinomycetes ini cenderung lebih sulit ditemukan di alam daripada yang lain, dan mereka mungkin tumbuh lebih lambat,” kata penulis utama Dr. Joshua Blodgett, seorang peneliti di Departemen Biologi di Washington University di St. Louis, seperti dilansir sci-news.
Untuk alasan ini dan lainnya, banyak actinomycetes langka belum sepenuhnya diidentifikasi untuk tujuan penemuan obat dan bioteknologi. Di antara actinomycetes langka, Lentzea flaviverrucosa muncul sebagai spesies yang menonjol.
"(Spesies) ini memiliki (ciri) biologi yang tidak biasa, pengkodean untuk enzim yang tidak biasa, mendorong produksi kimia yang tidak terduga, semua disimpan dalam kelompok bakteri yang sebagian besar diabaikan," kata Dr. Blodgett.
Para peneliti menemukan bahwa actinomycetes langka ini menghasilkan molekul yang aktif melawan beberapa jenis kanker ovarium pada manusia, fibrosarcoma (kanker pada jaringan ikat fibrosa), kanker prostat, dan kanker darah leukimia. Para peneliti awalnya melihat Lentzea flaviverrucosa ketika mereka mencoba mencari actinomycetes langka dengan ciri genetik yang menunjukkan bahwa mereka dapat membuat molekul piperazin—senyawa yang digunakan untuk infeksi cacing.
Molekul-molekul ini menggabungkan blok penyusun yang tidak biasa yang merupakan tanda untuk aktivitas seperti obat yang potensial. Akan tetapi ketika para peneliti menggali lebih dalam, mereka menemukan beberapa kejutan lain.
Baca Juga: Cara Baru untuk Melucuti Resistensi Antibiotik pada Bakteri Mematikan
Baca Juga: Apakah Bakteri Akan Menjadi Kanibal Jika Tidak Mendapat Makanan?
Baca Juga: Mengonsumsi Antibiotik Dapat Mengubah Flu Menjadi Penyakit Mematikan
"Pada tingkat tinggi, sepertinya satu wilayah genom mungkin dapat membuat dua molekul berbeda. Itu hanya sedikit aneh," kata Dr. Blodgett.
Biasanya, jelasnya, kita memikirkan kluster gen, kelompok gen yang seperti cetak biru untuk membuat molekul seperti obat tunggal. "Tapi sepertinya ada terlalu banyak kecocokan yang diprediksi dalam cluster tunggal ini," Dr. Blodgett menjelaskan.
Selanjutnya, dengan menggunakan kombinasi metabolomik modern dengan teknik kimia dan biologi struktural. Para peneliti dapat menunjukkan bahwa actinomycetes langka ini benar-benar menghasilkan dua molekul bioaktif yang berbeda dari satu set gen yang disebut superkluster.
Jenis superkluster khusus ini mengkodekan dua molekul berbeda yang kemudian digabungkan bersama dalam reaksi kimia yang tidak lazim. "Alam menyatukan dua hal yang berbeda. Dan, ternyata, melawan beberapa garis sel kanker yang berbeda, ketika Anda menyatukan A dan B, itu berubah menjadi sesuatu yang lebih kuat," kata Dr. Blodgett.
Source | : | PNAS |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR