Nationalgeographic.co.id—Hidup dengan hanya makan daging sapi mungkin terdengar menarik dan menyenangkan. Beberapa orang mungkin mau saja jika dibayar untuk mencoba diet daging atau hanya makan daging saja. Namun apakah manusia dapat bertahan hidup hanya dengan makan daging?
Ahli gizi sepertinya akan langsung mengatakan, diet tersebut tidak boleh diikuti. Ada risiko kolesterol tinggi, kanker, dan rentang hidup yang lebih pendek akan menjadi risiko yang sangat nyata.
Untungnya, diet semua daging sapi tidak terlalu menjadi tren saat ini, meskipun memiliki beberapa pendukung terkemuka. Dan itu hampir bukanlah diet yang benar.
Tidak seperti diet daging lainnya yang lebih populer yang memiliki setidaknya beberapa dukungan ilmiah, tidak ada ahli nutrisi terkemuka yang berpikir hanya makan daging sapi adalah ide yang baik. Orang-orang yang mempromosikan diet ini adalah selebritas internet kecil.
Mereka menyebarkan ide-ide mereka berdasarkan anekdot pribadi tentang perubahan kesehatan yang menakjubkan dan penurunan berat bada, dan tentu saja, menguangkan ide tersebut, seperti yang dilaporkan The Atlantic tahun lalu.
Namun di dunia nyata, diet daging sapi sama sekali tidak memiliki kandungan nutrisi yang diperlukan untuk menopang manusia, menurut Johanna DiStefano, ahli biokimia dan kepala Unit Penyakit Diabetes dan Fibrotik di Translational Genomics Research Institute di Phoenix.
"Itu adalah pertanyaan paling bodoh yang pernah saya dengar dalam waktu yang lama," kata DiStefano, kepada Live Science yang menanyakan apa yang akan terjadi pada seseorang yang mencoba hidup hanya dengan daging sapi.
Di Stefano juga menambahkan, selain akhirnya membuat Anda kehabisan nutrisi penting, diet daging sapi akan menimbulkan sejumlah bahaya yang lebih mendasar bagi kesehatan Anda.
"Satu hal yang ditunjukkan oleh penelitian berulang kali adalah bahwa makan lebih banyak tanaman, makan lebih banyak pola makan nabati, dikaitkan dengan peningkatan homeostasis glukosa dan hipertensi serta kadar lipid," katanya.
Dengan kata lain, tanaman terhubung dengan gula darah yang lebih stabil, tekanan darah yang lebih sehat, dan pembacaan kolesterol yang lebih sehat.
"Daging sapi tidak," kata DiStefano.
Faktanya, katanya, lemak hewani adalah satu-satunya sumber kolesterol berbahaya yang signifikan bagi kebanyakan orang. Oleh karena itu, memotong konsumsi daging dapat menghasilkan darah yang jauh lebih sehat.
Tidak hanya itu, ia melanjutkan, ada juga hubungan kuat antara makan daging sapi dan jenis kanker tertentu. "Ada sangat sedikit serat dalam daging sapi. Dan tidak memiliki serat dikaitkan dengan peningkatan risiko jenis kanker tertentu, termasuk kanker kolorektal, serta diabetes," Di Stefano menjelaskan.
Jadi ada banyak perlindungan yang diberikan oleh tanaman dan kacang-kacangan dan biji-bijian dalam makanan Anda. Sedangkan daging tidak dapat memberikan perlindungan tersebut.
Baca Juga: Diet Rendah Garam: Diet Khusus Bagi Penderita Penyakit Hipertensi
Baca Juga: Ternyata Mengubah Isi Piring Dapat Menyelamatkan Kesehatan dan Bumi
Baca Juga: Makan Berlebihan Bukanlah Penyebab Utama Obesitas, Kata Studi Terbaru
Namun demikian, ada satu populasi besar yang secara tradisional makan sesuatu yang mirip dengan diet semua daging sapi, yaitu suku Maasai, suku di Kenya dan Tanzania Utara yang makan susu, daging, dan darah hampir secara eksklusif.
Deskripsi tentang suku tersebut seperti yang dijelaskan oleh sebuah penelitian di jurnal PLOS ONE pada tahun 2012. Suku Maasai umumnya memiliki kolesterol darah rendah dan tidak menunjukkan tingkat penyakit jantung yang tidak biasa.
Namun, para peneliti melaporkan dalam penelitian itu bahwa suku Maasai juga kemungkinan memiliki adaptasi genetik yang membantu mereka mengatasi pola makan mereka yang tidak biasa.
Dalam sebuah artikel di Healthline pada tahun 2018, bahwa daging yang dimakan orang Maasai berasal dari hewan yang menjalani kehidupan yang sangat berbeda dari sapi yang berakhir di supermarket di tempat lain di dunia. Itu juga dapat menjaga kesehatan Maasai secara keseluruhan meskipun tidak ada keragaman dalam makanan mereka.
Namun kanker dan penyakit jantung bukan satu-satunya alasan untuk menyempurnakan diet Anda dengan jenis makanan lain, kata DiStefano.
"Salah satu manfaat dari makan makanan yang beragam adalah Anda memenuhi semua basis nutrisi Anda. Anda mendapatkan vitamin C. Anda mendapatkan vitamin A. Anda mendapatkan vitamin dan mineral lain serta nutrisi yang Anda butuhkan. Tubuh perlu berfungsi secara optimal," katanya.
Ilmu gizi masih terus berkembang, katanya. AKan teapi ini adalah hal dasar. Tanpa zat-zat kunci itu, segala sesuatunya mulai salah di dalam tubuh.
"Jika Anda makan hanya satu hal, tidak harus daging sapi, itu bisa apel. Anda akan membuat diri Anda kekurangan nutrisi, karena tidak ada satu makanan di luar sana yang dapat menyediakan semua yang Anda butuhkan," lanjut Di Stefano.
Ada nutrisi yang masih dipelajari para ilmuwan yang ternyata sangat penting untuk umur yang lebih panjang, katanya. Dan Anda tidak akan pernah mendapatkan semuanya dari satu hidangan utama.
Adapun orang-orang yang mengaku hidup dan makmur dalam jangka panjang dengan diet semua daging sapi, menurut Di Stefano itu sulit dipercaya.
"Saya tidak berpikir Anda dapat mengikuti diet itu selama setahun dan dapat membuat klaim itu. Sejujurnya, diet semacam itu akan mengejar seseorang cepat atau lambat," kata Di Stefano.
Source | : | PLOS ONE,Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR