"Bahan padat seperti plastik, baja tahan karat, dan bahkan batu padat akhirnya dapat ditembus dengan menyebarkan helium, seperti pengempisan balon berisi helium," kata Warr.
"Hasil kami menunjukkan bahwa difusi telah menyediakan jalan bagi 75 hingga 82 persen helium dan neon yang awalnya dihasilkan oleh reaksi radiogenik untuk diangkut melalui kerak di atasnya."
Baca Juga: Ada 'Dunia Tersembunyi' Berada Jauh di Bawah Lapisan Es Antarktika
Baca Juga: Melihat Fosil Ini, Telinga Tengah Manusia Berevolusi dari Insang Ikan?
Baca Juga: Amonium, Unsur Pembentuk dan Penopang Kehidupan Awal di Bumi
Baca Juga: Penemuan Makhluk 'Hobbit' Prasejarah, Kehidupan Awal Mamalia Modern
Para peneliti menekankan bahwa wawasan baru studi tentang seberapa banyak helium berdifusi dari dalam Bumi adalah langkah maju yang kritis. Hal itu karena cadangan helium global habis, dan transisi ke sumber daya yang lebih berkelanjutan menjadi sangat menarik.
"Manusia bukan satu-satunya bentuk kehidupan yang mengandalkan sumber energi di bawah permukaan bumi yang dalam," kata Warr.
"Karena reaksi radiogenik menghasilkan helium dan hidrogen, kita tidak hanya dapat belajar tentang reservoir dan transportasi helium, tetapi juga menghitung fluks (aliran) energi hidrogen dari kedalaman Bumi yang dapat menopang mikroba bawah permukaan dalam skala global."
Warr mencatat bahwa perhitungan ini sangat penting untuk memahami bagaimana kehidupan di bawah permukaan dipertahankan di Bumi. Penelitian berikutnya, energi apa yang mungkin tersedia dari daya yang digerakkan oleh radiogenik di planet dan bulan lain di tata surya dan sekitarnya? Mungkin dapat berguna untuk misi mendatang ke Mars, Titan, Enceladus dan Eropa (satelit keenam Jupiter).
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Nature Communications,Eurekalert |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR