Legenda Kemarahan Hera dan Kebutaan Tiresias
Penjelasan plot utama kedua untuk kebutaan Tiresias – contohnya terdapat dalam Metamorphoses karya Ovid – adalah yang paling menarik, dan yang paling penting dalam keilmuan modern.
Menurut versi mitologi ini, Tiresias menemukan dua ular yang terjalin dan bersanggama, dan menancapkan ular betina dalam kemarahan. Dengan melakukan itu, Tiresias diubah menjadi seorang wanita oleh dewi Hera sebagai hukuman.
Mitos ini mengklaim bahwa Tiresias menghabiskan tujuh tahun sebagai wanita dan pendeta bagi Hera, selama waktu itu dia menikah, memiliki anak, dan bekerja sebagai pelacur. Pada akhir tujuh tahunya, Tiresias sekali lagi menemukan ular bersanggama. Kali ini, dia memukul ular jantan dan Hera mengubahnya kembali menjadi seorang pria.
Belakangan, Hera dan Zeus berdebat tentang jenis kelamin mana yang paling merasakan kesenangan saat berhubungan seks. Jhonston menceritakan, bahwa Hera berargumen prialah paling merasakan kesenangan. “Sementara Zeus bersikeras bahwa wanita adalah penerima yang beruntung,” imbuhnya.
Dari perdebatan tersebut, akhirnya mereka memutuskan untuk mendatangkan Tiresias yang pernah mengalami kehidupan seorang pria dan wanita. Ia menyatakan bahwa wanita lebih menikmati seks.
Baca Juga: Ketika Agama Jadi Senjata Rahasia Aleksander Agung Menaklukkan Dunia
Baca Juga: Kuak Tabir Mengerikan Kanibalisme dalam Mitologi Yunani Kuno
Baca Juga: Aristoteles di Yunani Kuno: Lyceum Sebagai Tempat Belajar untuk Umum
Penulis | : | Tri Wahyu Prasetyo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR