Baca Juga: Kelak, Astronaut Akan Bisa Minum Air dari Gunung Berapi Purba di Bulan
Baca Juga: Tanah Bulan Memiliki Potensi Menghasilkan Oksigen dan Bahan Bakar
Baca Juga: Bulan Terus Mengerut, Menyusut dan Retak Seperti Kulit Kismis
Baca Juga: Berencana ke Bulan? Cek Seberapa Sering Bulan Ditumbuk Benda Angkasa
Sehari di bulan berlangsung hampir 15 hari Bumi. Permukaannya terus-menerus dibombardir oleh sinar matahari dan seringkali cukup panas untuk merebus air. Malam yang sangat dingin juga berlangsung sekitar 15 hari di Bumi. Peneliti berusaha menemukan peralatan pemanas dan pendingin yang dapat beroperasi di bawah kondisi ini. Sehingga dapat menghasilkan energi yang cukup untuk menyalakannya tanpa henti. Sayangnya, ini merupakan tantangan yang tidak dapat diatasi untuk eksplorasi atau tempat tinggal bulan. Tenaga surya - bentuk pembangkit listrik NASA yang paling umum - bahkan tidak bekerja di malam hari. Mungkin itulah mengapa NASA saat ini tidak memiliki rencana untuk mendirikan base camp eksplorasi atau tempat tinggal di bulan.
"Manusia berevolusi hidup di gua-gua, dan ke gua-gua kita mungkin kembali ketika kita hidup di bulan," kata Paige, yang memimpin Eksperimen Radiometer Lunar Diviner.
Diviner telah memetakan bulan terus menerus sejak 2009. Ia menghasilkan dataset planet terbesar kedua NASA. Ia juga memberikan pengukuran termal paling rinci dan komprehensif dari objek apa pun di tata surya kita, termasuk Bumi. Pekerjaan tim saat ini di lubang bulan telah meningkatkan data dari eksperimen Diviner.
"Karena tidak ada orang lain yang melihat hal sekecil ini dengan Diviner, kami menemukan bahwa itu memiliki sedikit penglihatan ganda. Sehingga menyebabkan semua peta kami menjadi sedikit buram," kata Horvath. Tim bekerja untuk menyelaraskan banyak gambar yang diambil oleh instrumen hingga mereka dapat mencapai pembacaan termal yang akurat hingga ke tingkat piksel tunggal. Proses ini menghasilkan peta resolusi permukaan bulan yang jauh lebih tinggi.
Source | : | Moon Daily |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR