Namun fakta-fakta dari masa Romawi kuno harus dilihat dari sisi lain. Bisa jadi Cassius Dio melebih-lebihkan informasi karena ia memiliki alasan pribadi untuk membenci Commodus.
Sebagai kaisar Romawi, ia memiliki kekuasaan untuk melakukan segala hal yang disukainya. Ia pun bisa membuat lawannya tunduk dan menyerah meski lebih kuat.
Sebelum pertandingan, lawannya akan memiliki anggota badan yang patah atau diberi senjata tumpul. Warga yang kehilangan kaki akan diikat bersama saat ia memukuli mereka sampai mati dengan tongkat.
Secara fisik dan pengalaman, Commodus bisa menjadi gladiator yang baik, bahkan yang luar biasa. Tapi dia terlalu pengecut untuk membiarkan hal itu terjadi.
Banyak olahragawan modern akan berbicara tentang sisi mental olahraga. Commodus adalah contoh sempurna untuk ini. Ia tidak memiliki mentalitas untuk bertarung secara sportif. Pada akhirnya perilaku tidak sportif dan pengecut ini menyebabkan ia dicekik oleh lawan gulatnya Narcissus.
Alih-alih disukai karena kehebatannya, Commodus dicemoohkan dan dibenci warganya.
Simak kisah-kisah selidik sains dan gemuruh penjelajahan dari penjuru dunia yang hadir setiap bulan melalui majalah National Geographic Indonesia. Cara berlangganan via bit.ly/majalahnatgeo
Source | : | History of Yesterday |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR