Temuan artefak sejarah menunjukkan negara itu diperintah dengan hukum dan peraturan yang ketat. Sudah diketahui secara luas bahwa memakai sandal atau sepatu dilarang untuk warga negara biasa.
Kepemilikan pesawat radio dan mengendarai sepeda diizinkan di bawah lisensi, lampu sepeda diberi lisensi terpisah, mungkin karena mengendarai sepeda di malam hari dilarang untuk warga biasa.
"Lisensi ini datang dengan stempel otoritas pemerintah sementara lisensi sepeda bahkan membutuhkan cap pendapatan di atasnya," sambung koresponden Maldives Finest.
Meski mereka menghuni kepulauan yang menawan, masyarakat kuno Maladewa belum mengenal industri pariwisata. Komersialisasi pariwisata Maladewa tercatat dalam sejarah, baru dimulai pada 1972.
Source | : | Maldives Finest |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR