Hussein adalah penguasa ketiga kerajaan Hashemite di Yordania. Tidak seperti kerabatnya, Faisal II di Irak, ia akan menjadi salah satu raja yang paling lama memerintah di Timur Tengah, memerintah Yordania dari tahun 1952 hingga kematiannya pada tahun 1999.
Dalam kunjungannya itu juga, sang ratu memberikan solusi terhadap sharif Hussein. Ia mengusulkan agar para putra dari Klan Hussein untuk memerintah atas Suriah, Irak, dan sebagian besar wilayah lainnya ke dalam petak-petak semenanjung Arab.
Kerajaan dari Dinasti Hashemite di Yordania adalah satu-satunya keluarga aristokrat yang masih berkuasa hingga saat ini.
Selain itu, Elizabeth juga pernah menjamu pemimpin Dunia Arab lainnya di London. Ratu Elizabeth II dilaporkan menunggangi kereta kuda bersama mendiang presiden Sudan, Jenderal Ibrahim Abboud, selama kunjungannya ke London pada 1964. Kedekatan Inggris dengan Dunia Arab mulai dibangun.
Setelahnya, Elizabeth juga dilaporkan "mengunjungi Khortoum, Sudan pada Februari 1965, sembilan tahun setelah negara Afrika itu memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Inggris," imbuh Rayhan.
Pada momentum kunjungan bersejarah sang Ratu Inggris ini terdapat lebih dari 500.000 penduduk kota dekat Khartoum dan Omdurman berbaris di jalan-jalan, mengibarkan bendera dan plakat.
Baca Juga: Foto-Foto Langka Ratu Elizabeth II dari Arsip National Geographic
Baca Juga: Dari Elizabeth I Hingga Mode Kelas Atas Menjadi Kostum Game of Thrones
Baca Juga: Kisah di Balik Kecintaan Ratu Elizabeth II pada Anjing Corgi
Beberapa dekade kemudian, Elizabeth II dikabarkan mengunjungi bangsal anak-anak di Rumah Sakit Mustapha di Aljir, selama kunjungan resmi kenegaraan ke Aljazair pada 25 Oktober 1980.
Ratu Elizabeth II tersentuh dengan para korban bencana alam itu. Para korban yang terdapat di rumah sakit tersebut adalah korban gempa El Asnam yang terjadi dua minggu sebelumnya, yang merenggut nyawa hingga 5.000 orang.
Serangkaian kunjungan dan jamuan Ratu Elizabeth menjadi bagian dari romantisme sejarah antara Inggris dengan Dunia Arab, sekaligus upaya membangun kedekatan sang ratu dengan Dunia Arab.
Source | : | Middle East Eye |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR