Orion, wahana antariksa untuk misi Artemis ini direncanakan akan membuat dua fly-bys sejauh 62 mil (100 kilometer) di atas permukaan bulan, zip sejauh 40.000 mil (64.000 km) di luar bulan sebelum kembali ke Bumi 38 hari setelah peluncuran.
NASA telah menyimpan tiga manekin di dalam kapsul yang akan digunakan untuk menguji tingkat radiasi dan panas selama penerbangan. Mainan lunak Snoopy juga tersedia untuk perjalanan, Snoopy yang mengambang di dalam kapsul sebagai indikator gravitasi nol.
Baca Juga: Inilah Target Tempat Pendaratan Astronaut di Bulan Misi Artemis NASA
Baca Juga: Santapan Enak Ini Justru Dilarang Dikonsumsi Astronot Saat Ada di ISS
Baca Juga: Harapan Perjalanan ke Bulan: Tanaman Bisa Tumbuh di Tanah Bulan
Ketika Orion kembali, ia diatur untuk kembali lebih panas dan lebih cepat daripada kendaraan ruang angkasa mana pun, memanas hingga 5.000 derajat Fahrenheit (2.800 derajat Celcius) saat memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan 32 kali kecepatan suara.
Itu akan menguji pelindung panas ablatif kapsul, yang, di samping parasut pesawat, akan menggunakan gesekan udara untuk memperlambat Orion hingga hanya 32,2 km/jam. Setelah itu harus mendarat dengan aman di Samudra Pasifik pantai Baja California, Meksiko.
Penerbangan tersebut akan diikuti oleh Artemis 2 dan Artemis 3 masing-masing pada tahun 2024 dan 2025/2026. Artemis 2 akan melakukan perjalanan yang sama seperti Artemis 1, tetapi dengan empat orang kru manusia.
Kemudian untuk proyek Artemis 3 akan mengirim wanita pertama dan orang kulit berwarna pertama untuk mendarat di kutub selatan bulan.
Administrator NASA Bill Nelson mengatakan bahwa misi uji coba akan menjadi pendorong inovasi teknologi dan langkah penting berikutnya dalam eksplorasi alam semesta umat manusia.
Nelson mengatakan, kali ini kita tidak hanya akan mendarat (di Bulan) dan pergi setelah beberapa jam atau beberapa hari—kita akan kembali belajar, hidup, bekerja, menjelajah, menentukan apakah ada air.
"Oleh karena itu di kutub selatan (bulan) itu berarti kami memiliki bahan bakar roket, kami memiliki pompa bensin di sana," kata Nelson.
"Kali ini kita akan belajar bagaimana hidup di lingkungan yang tidak bersahabat untuk jangka waktu yang lama, semua dengan tujuan bahwa kita akan pergi ke Mars."
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | NASA,Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR