Serat biru ini juga ditemukan dalam minuman beralkohol berbasis agave di pemakaman di Teotihuacan, sebuah situs arkeologi di tempat yang sekarang disebut Meksiko.
Tapi Chan dan timnya menawarkan penjelasan lain untuk serat yang ditemukan di gigi: Mungkin para korban memiliki kain katun di mulut mereka, mungkin dari penggunaan lelucon yang mengarah ke pengorbanan mereka.
Jika korban berada dalam tahanan untuk waktu yang lama, kalkulus gigi mereka dapat memasukkan serat biru.
"Sangat menarik bahwa mereka menemukan serat berwarna dalam kalkulus gigi," Gabriel Wrobel, seorang ahli bioarkeolog di Michigan State University yang tidak terlibat dalam penelitian ini..
"Banyak peneliti berpikir bahwa kalkulus hanya mencerminkan diet, tetapi penelitian ini adalah contoh yang bagus tentang seberapa banyak informasi yang dapat dipelajari."
Baca Juga: Seribu Sapi Ditumbalkan Tarumanegara demi Cegah Banjir Jakarta
Baca Juga: Bukti Ritual Pengorbanan Manusia Ditemukan di Kota Kuno Shimao
Baca Juga: Mengapa Anak Kecil Dijadikan Kurban untuk Dewa di Peradaban Inca?
Claire Ebert, seorang arkeolog lingkungan di University of Pittsburgh yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa dia "skeptis" bahwa serat biru berasal dari lelucon. Namun, dia mencatat bahwa studi kalkulus gigi penting karena "dapat digunakan untuk melihat aspek lain dari kehidupan Maya, mulai dari ritual hingga domestik."
Source | : | Live Science,International Journal of Osteoarkeologi |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR