Nationalgeographic.co.id – Dunia hewan dengan segala keunikannya selalu membuat manusia penasaran. Salah satu yang membuat penasaran adalah terkait cara para binatang berkomunikasi.
Apakah spesies-spesies hewan yang berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain? Misalnya antara anjing dan kucing peliharaan yang hidup di dalam satu rumah.
Profesor Kevin Stafford dari Institute of Vet, Animal and Biomedical Sciences, Massey University, menjelaskan bahwa secara sederhana, komunikasi didefinisikan sebagai transmisi informasi.
"Anjing dan kucing belajar merespons dengan tepat bahasa orang lain. Anjing tahu apa arti bahasa kucing yang marah dan kucing tahu apa yang sedang dilakukan anjing ketika mendekat dengan cara yang agresif," jelas Stafford seperti dikutip dari Stuff.
Anjing dan kucing yang tinggal bersama manusia belajar merespons sinyal manusia. Kedua spesies tersebut merespons sinyal, instruksi vokal, atau bahasa tubuh manusia yang serupa.
Anjing dan kucing memiliki bahasa tubuh, bahasa vokal, dan bau spesifik spesies mereka sendiri. Namun, anjing dan kucing yang hidup bersama dapat mengembangkan hubungan yang bersahabat berdasarkan kemampuan mereka untuk membaca bahasa satu sama lain.
"Ketika seekor anjing mengibaskan ekornya, itu biasanya merupakan isyarat ramah, tetapi pada kucing, ini mungkin merupakan isyarat agresif," kata Staffrord.
Anjing dan kucing dapat mempelajari arti sinyal pada spesies lain. Kemampuan untuk memahami bahasa tubuh spesies lain berkembang dengan mudah jika mereka hidup bersama sejak usia dini.
Baca Juga: Dunia Hewan: Inilah Tujuh Binatang yang Punya Profesi Tidak Biasa
Baca Juga: Dunia Hewan: Kenapa Ekor Cecak yang Putus Masih Bisa Bergerak?
Baca Juga: Dunia Hewan: Mengapa Lalat Suka Makan Tahi, tapi Tidak Sakit?
Hubungan antara manusia dan hewan piaraan didasarkan pada pemahaman manusia terhadap bahasa (biasanya tubuh dan vokal) hewan dan bagaimana hewan berperilaku sebagaimana yang manusia inginkan.
"Jadi penunggang kuda pria atau penunggang kuda wanita bisa membuat kuda melakukan manuver yang rumit sebagai respons terhadap gerakan kaki, tubuh, dan tangan pengendara yang cukup halus."
Stafford memamparkan bahwa informasi ditransfer antara pengendara dan kuda. Kuda tidak harus memikirkan apa yang diarahkan untuk dilakukan, hewan itu hanya harus merespons dengan tepat.
Ketika seekor anjing datang sebagai bentuk respons setelah dipanggil, atau ketika domba mengikuti seorang petani melalui gerbang ke padang rumput segar, ada transfer informasi. Perilaku ini adalah respons yang dipelajari.
Anjing telah belajar bahwa jika ia datang ketika dipanggil maka sesuatu yang baik akan terjadi.
Beberapa respons mungkin bawaan, tidak dipelajari. Sebagai contoh, mungkin respons burung terhadap kehadiran elang adalah bawaan sejak lahir untuk bertahan hidup.
Kobarkan Semangat Eksplorasi, National Geographic Apparel Stores Resmi Dibuka di Indonesia
Source | : | stuff.co.nz |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR