Tunzelmann menambahkan bahwa Jenderal Sextus Pompey dan Kaisar Augustus menggunakan mantan budak untuk mendayung kapal. “Tetapi orang-orang ini dibebaskan terlebih dahulu, kemudian mengambil pekerjaan itu karena pilihan,” tambahnya lagi.
Benarkah patung marmer Romawi tidak memiliki warna?
Faktanya, orang Romawi, seperti orang Yunani kuno, Mesir, dan Mesopotamia, menambahkan cat cerah ke dinding marmer dan patung. Patung dibuat untuk menciptakan representasi manusia atau dewa yang hidup. Maka dibuat semirip mungkin dengan manusia, termasuk dalam hal warna.
Ketika banyak artefak Romawi ditemukan kembali selama Renaisans, artefak itu sudah kehilangan warnanya. Seniman Renaisans menciptakan kembali tampilan patung marmer yang murni dan alami. “Karya seniman Renaisans inilah yang mengabadikan gagasan putih artistik karya seni Romawi,” tambah Sartore.
Selama abad ke-18, para sarjana seperti Johann Joachim Winckelmann, menghubungkan gaya artistik Romawi kuno dengan rasa keindahan. Menurutnya, warna harus menjadi bagian kecil dari keindahan karena strukturlah yang membentuk esensinya.
Menyingkirkan sisa-sisa cat yang tersisa, Winckelmann menciptakan asumsi umum tentang karya seni Romawi yang berwarna putih.
Para peneliti kemudian menggunakan teknologi ultraviolet dan inframerah untuk mengamati beberapa karya seni. Mereka menentukan bahwa karya seni Romawi dilukis dengan bakat polikromatik yang rumit.
Orang Romawi berbicara dengan bahasa yang sama
Pernyataan tersebut tidak akurat. Film akan menyajikan tentang Romawi Kuno dalam bahasa yang dapat dipahami penonton.
Latin adalah bahasa administratif di kekaisaran, digunakan oleh pejabat pemerintah. Selain itu juga dimasukkan ke dalam terminologi militer untuk pemahaman keseluruhan. Konon, bahasa Latin bukanlah bahasa asli sebagian besar penduduk Kekaisaran Romawi.
Ketika Romawi memperluas pengaruhnya ke seluruh Eropa, Mediterania timur dan Afrika Utara, mereka berhubungan dengan banyak bahasa asli. Dialek bahasa Latin yang berbeda terbentuk dari waktu ke waktu. Demikian pula, bahasa Latin memengaruhi bahasa asli yang ada di wilayah taklukan Romawi.
Source | : | Ranker.com |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR