Dewa pun tertipu lagi. Sisyphus kembali ke bumi dan hidup sampai tua. Dewa mengutuk Sisyphus untuk selamanya menggulingkan batu besar ke atas bukit yang curam. Segera setelah Sisyphus membawa batunya ke puncak bukit, batu itu akan menggelinding ke sisi yang lain. Dia harus kembali turun dan mengambil batunya untuk menggulungnya ke atas bukit lagi.
Jatuh cinta dengan istri Zeus, seorang pria harus menjalani penyiksaan abadi
Ixion, dalam mitologi Yunani, adalah putra dewa perang Ares dan seorang wanita fana. Ia memiliki reputasi sebagai seseorang yang gila, jahat, dan berbahaya. Karena berbuat salah, para dewa menghukumnya dengan siksaan abadi.
Pelanggaran besar pertama Ixion yang menyinggung para dewa atas perlakuannya pada ayah mertuanya.
Ia menjanjikan ayah mertuanya hadiah yang berharga sebagai mahar namun mengingkari dan gagal membayarnya setelah pernikahan. Jadi ayah mertua menyita beberapa kuda berharga milik Ixion sebagai jaminan untuk mahar yang dijanjikan.
Ixion berpura-pura mengabaikannya, mengundang ayah mertuanya ke pesta. “Di sana, ia membunuhnya dengan mendorongnya ke tempat tidur bara api,” tambah Elhassan.
Pembunuhan itu sangat menjijikkan di mata orang Yunani dan para dewa karena melanggar Xenia. Itu adalah hukum keramahtamahan yang mengatur hubungan antara tamu dan tuan rumah.
Pelanggaran Xenia membuat Ixion tercemar, dijauhi oleh sesama orang Yunani dan tidak layak untuk hidup di tengah-tengah manusia. Tidak ada yang mau melakukan ritual keagamaan yang diperlukan yang akan membersihkannya dari kesalahannya dan mengembalikannya ke kedudukan yang baik. Jadi jadi terpaksa hidup di hutan belantara sebagai penjahat.
Namun Zeus mengasihani Ixion, ia membersihkannya dari kesalahan dan mengundangnya ke Olimpus, untuk makan di meja para dewa. Namun, ketika Ixion diperkenalkan kepada istri Zeus, Hera, dia jatuh cinta. Di belakang punggung Zeus, Ixion mengejar Hera.
Itu adalah pelanggaran besar lainnya terhadap Xenia: bernafsu dan mengejar istri tuan rumah. Ini adalah pelanggaran besar terhadap kewajiban tamu kepada tuan rumahnya.
Ketika Zeus mendengar, dia tidak percaya bahwa Ixion bisa begitu tidak tahu berterima kasih dan kurang ajar. Sebab, Zeus telah menghapus kesalahan dan menjamunya.
Sang penguasa Olimpus murka dan mengusir tamu yang tidak tahu berterima kasih itu. Seakan masih belum cukup, Zeus menyerang Ixion dengan petir.
Source | : | History Collection |
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR