Baca Juga: Pemakaman Romawi Kuno, Pelayat Harus Garuk Wajah sebagai Tanda Duka
Baca Juga: Carnivalesque, Ritual Pemakaman Romawi yang Penuh Kegembiraan dan Tawa
Baca Juga: Pemakaman Langit: Jenazah Diumpankan ke Burung agar Ramah Lingkungan
Di Romawi, para pelayat profesional tidak hadir untuk tujuan keagamaan, melainkan sebagai ajang pamer kekayaan dan kekuasaan.
Para pelayat akan meratap dengan keras, menjambak rambut, dan menggaruk wajah untuk menunjukkan tingkat kesedihan. Semakin kaya dan kuat almarhum, semakin banyak pelayat yang hadir di pemakaman.
Di dunia modern, ajang pamer ini mungkin tampak menakutkan dan aneh. Namun itu semua normal di zaman Romawi kuno. Sama seperti di Mesir, pria Romawi tidak diperbolehkan menjadi pelayat profesional karena tidak pantas untuk menangis di depan umum.
Pelayat profesional di Yunani kuno, praktiknya terus dilakukan hingga masa kini
Di Yunani, praktik kuno berkabung profesional masih hidup hingga hari ini. Tradisi ini diperkirakan mulai dilakukan sejak abad ke-8 Sebelum Masehi.
Ritual pemakaman ini dimulai dengan keluarga dan teman almarhum melakukan ratapan selama prothesis. Itu adalah saat jenazah dikeluarkan ke publik untuk mendapat penghormatan.
Sebuah plakat terakota oleh Pelukis Gela menggambarkan prothesis di mana almarhum berada di tempat tidur dikelilingi oleh anggota keluarga. Beberapa di antaranya sedang mencabuti rambut mereka. “Mungkin saja dari sinilah para pelayat Romawi mendapatkan inspirasi mereka,” ujar Brophy.
Praktik berkabung profesional masih ada di Yunani hingga saat ini. Para praktisinya dikenal sebagai moirologi dan mereka melakukan tindakan serupa dengan nenek moyang mereka. Pelayat profesional di Yunani juga seorang wanita. Mereka memimpin ratapan saat keluarga dan teman mengelilingi almarhum dalam duka.
Di zaman modern, pelayat profesional di Yunani bahkan masih menariki rambut mereka. Namun mereka tidak melakukannya sampai rambut di kepala tercabut.
Moirologi di zaman modern juga memberikan persembahan kepada orang mati, seperti tradisi di zaman kuno. Ini biasanya termasuk helai rambut, parfum, minyak, anggur, madu, dan karangan bunga. Mereka akan terus memberikan persembahan secara teratur setelah pemakaman, terutama pada hari peringatan.
Tampaknya tradisi pelayat profesional Yunani setidaknya agak mirip dengan tradisi Romawi. Sangat sedikit sumber yang mereferensikan pelayat profesional di Yunani. Seperti Romawi kuno, pelayat ini disewa terutama untuk memamerkan kekayaan dan kekuasaan. Praktik penguburan yang lebih sederhana dimulai bertepatan dengan kebangkitan demokrasi di Yunani kuno. Namun, selama abad ke-4 Sebelum Masehi, terjadi kemerosotan demokrasi. Kelompok aristokrat pun kembali mendominasi. Hal ini turut memengaruhi prosesi pemakaman yang lebih rumit dan mewah bagi para aristokrat ini.
Hingga kini, praktik pelayat profesional masih bisa ditemukan di beberapa tempat.
Sindrom Hubris, Kala Pemimpin Merasa Punya Kendali Atas Segala Hal, Apa Saja Tandanya?
Source | : | Ancient Pages |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR