Lebih dari separuh mamalia di Madagaskar masuk ke dalam Daftar Merah Spesies Terancam Punah Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, alias Daftar Merah IUCN. Hewan-hewan ini terancam punah terutama karena ulah manusia selama dua ratus tahun terakhir, terutama perusakan habitat dan perburuan yang berlebihan.
Sebuah tim internasional yang terdiri dari ilmuwan Malagasi, Eropa, dan Amerika, termasuk Goodman, berkolaborasi untuk mempelajari mamalia Madagaskar yang terancam punah. Mereka membuat kumpulan data dari setiap spesies mamalia yang diketahui untuk hidup berdampingan dengan manusia di Madagaskar selama 2.500 tahun terakhir. Manusia telah hidup di pulau itu, mungkin sebentar-sebentar, selama 10.000 tahun terakhir, tetapi tetap konstan di sana selama 2.500 tahun terakhir.
Para ilmuwan menemukan 219 spesies mamalia yang diketahui masih hidup saat ini, ditambah 30 lainnya yang telah punah selama melewati dua milenium, termasuk lemur seukuran gorila yang punah antara 500 dan 2.000 tahun yang lalu.
Untuk membangun kembali keanekaragaman mamalia darat yang telah punah selama 2.500 tahun terakhir, diperlukan waktu sekitar 3 juta tahun. Namun yang lebih mengkhawatirkan, model menunjukkan bahwa jika semua mamalia yang saat ini terancam punah, dibutuhkan waktu 23 juta tahun untuk membangun kembali tingkat keragaman tersebut.
Menurut Goodman, Madagaskar berada pada titik kritis untuk melindungi keanekaragaman hayatinya. "Masih ada kesempatan untuk memperbaiki keadaan, tetapi pada dasarnya, kita memiliki waktu sekitar lima tahun untuk benar-benar memajukan konservasi hutan Madagaskar dan organisme yang ada di hutan tersebut," katanya.
Source | : | Phys.org |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR