Nationalgeographic.co.id—Hestia lahir dari dewa Titan Cronus dan Rhea yang menjadikannya saudara perempuan dari dewi Demeter dan Hera, dan dewa Hades, Poseidon, dan Zeus di mitologi Yunani kuno. Hestia adalah salah satu dari 12 dewa Olympian asli dan bersumpah untuk menjaga perdamaian di Olympus.
Lugu dan tak macam-macam seperti dewi Olympian lainnya, Hestia berjanji kepada Zeus bahwa dia tidak akan pernah menikah. Karena Poseidon dan Apollo ingin menikahinya, Hestia memilih tetap perawan selamanya untuk mencegah perang antara keduanya.
Zeus menghadiahi Hestia dengan lokasi pusat rumah. Hadiah ini digabungkan dengan keperawanan, kemurnian, dan kepolosannya, menjadikan Hestia dewi rumah, perapian, dan keluarga.
Hestia, Dewi Rumah Tangga, Perapian, dan Keluarga
Hestia berarti perapian atau api. Karena dia adalah seorang perawan murni dan polos yang telah diberi lokasi terpusat di rumah, Hestia diasosiasikan dengan api dan perapian. Hestia akan tinggal di dalam rumah dan menjaga api agar tidak padam.
Untuk menghormati dewi Hestia, ada perapian umum di setiap kota yang perlu dirawat dan tidak pernah dibiarkan padam. Ketika pemukiman baru didirikan, mereka akan mengambil kayu bakar dari perapian untuk membuat api di lokasi baru mereka. Sebagai penghormatan kepada Hestia, api di dalam kota tidak boleh padam.
Sebagai dewi perapian, Hestia adalah bagian dari ritual memasak dan pengorbanan. Tanggung jawabnya terhadap api dihargai dengan menerima sebagian dari makanan atau persembahan di rumah, serta seporsi anggur yang dituangkan atas namanya.
Saat masih perawan, Hestia mewujudkan pentingnya domestikasi di dalam rumah. Hestia mewakili pentingnya merawat api dan mengawasi memasak dan persembahan di dekat perapian.
Hestia dan Keledai
Suatu malam saat Hestia tidur, sang dewa, Priapos, mendekatinya dalam upaya untuk menodai kepolosannya. Saat Priapos mencoba maju, seekor keledai mulai meringkik, yang membangunkan sang dewi. Hestia dapat meminta perlindungan, dan dewa serta tamu di dalam rumah datang membantu Hestia, menjaga keperawanannya dan kepolosannya.
Akibat raungan keledai yang membangunkan Hestia dari tidurnya, keledai tidak dikorbankan saat pesta. Sebaliknya, keledai dimahkotai dan diistirahatkan selama pesta ini.
Dewi yang Kurang Dikenal, Sederhana tapi Dicintai
Karena Hestia suci dan terkurung di rumah, dia adalah salah satu dewi yang kurang dikenal dalam mitologi Yunani. Kisah-kisahnya tidak termasuk perjalanan, pencarian, atau pelayaran di seluruh negeri. Karena keterikatannya pada rumah tanpa ekspedisi yang monumental, Hestia sering dikritik sebagai dewi yang membosankan.
Beberapa cerita Hestia mencakup kemurahan hati dan prioritasnya untuk menjaga api di dalam rumah. Karena Hestia lemah lembut, dia mempersonifikasikan domestikasi yang dibutuhkan di rumah, yang membuatnya menjadi dewi tercinta. Hestia memiliki sifat pemaaf dan ramah. Dikisahkan bahwa Hestia menyerahkan tempatnya di Gunung Olympus kepada dewa Dionysus. Karena Hestia memberikan tahtanya kepada Dionysus, Hestia terkadang dikecualikan sebagai salah satu dari dua belas Olympians asli.
Hestia ramah, murah hati, dan berbakti. Kisah-kisahnya, meski sedikit, telah diceritakan selama berabad-abad dan dihormati di seluruh budaya Yunani.
Baca Juga: Adonis, Pria Diperebutkan Para Dewi Yunani dari Cinta Berujung Maut
Baca Juga: Artemis: Dewi Perburuan Yunani, Diberi Keperawanan Abadi oleh Zeus
Baca Juga: Aphrodite, Dewi Seks dan Kecantikan Yunani Punya Banyak Simpanan
Baca Juga: Circe, Dewi Sihir Mitologi Yunani Bisa Mengubah Manusia Jadi Binatang
Penggambaran Hestia akan menampilkannya dalam pakaian sederhana, lengkap, dan memegang bunga. Jika dia tidak memegang bunga, dia akan ditampilkan memegang api atau lilin di tangannya, yang melambangkan hubungannya dengan api.
Menghormati Hestia
Api telah menjadi elemen suci dalam budaya Yunani selama berabad-abad, dan pengudusan itu berlanjut hingga hari ini. Pembakaran obor Olimpiade memberi penghormatan kepada Hestia dan pentingnya membawa dan memelihara api untuk menerangi kota.
Dalam skala yang lebih kecil dan lebih pribadi, Anda dapat menghormati Hestia di rumah dengan terus menyalakan lilin. Saat lilin hampir habis, gunakan nyala api untuk menyalakan lilin baru. Biarkan api tetap menyala, jika memungkinkan, seperti yang diprioritaskan Hestia dalam hidupnya. Jika apinya harus padam, matikan apinya dalam ritual yang menghormati Hestia. Dipercayai bahwa derak api adalah suara tawa Hestia, yang merupakan pemberiannya yang dapat didengar oleh manusia, seperti dikutip Theoi.com.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR