Ruang utama di dalam Kota Terlarang didistribusikan di sepanjang poros tengah yang membelah lapangan. Kompleks tersebut menghasilkan bentuk yang selaras dengan tatanan kosmik ideal dalam ideologi Khonghucu, mengacu pada titik pusat antara utara, selatan, timur, dan barat.
Di titik pusat ini berdiri Hall of Supreme Harmony. Di sinilah singgasana kekaisaran utama, yang dikenal sebagai Dragon Throne, berada. Dengan menempatkan singgasana kaisar di pusat Kota Terlarang, kaisar dianggap sebagai pusat alam semesta. "Ia menjadi fokus untuk semua hierarki sosial dan alam," ungkap Walker.
Sebuah tradisi Tionghoa berpendapat bahwa mereka yang berada di utara, menghadap ke selatan, memiliki posisi yang lebih tinggi. Tradisi itu pun diaplikasikan pada arsitektur Kota Terlarang. Kaisar selalu berdiri di dalam gerbang atau di ruangan yang ditinggikan menghadap ke selatan. Sementara rakyatnya berdiri di bawah di halaman terbuka menghadap ke utara ke arah kaisar.
Kamar pribadi kaisar terletak di Pelataran Dalam, di ujung utara. Selain dirinya, hanya wanita dan kasim yang diizinkan masuk. Ruangan pemerintahan, tempat kaisar memberikan audiensi dan melakukan pekerjaan resmi dengan pejabatnya, berada di selatan di Pelataran Luar. Di sinilah istana kekaisaran Tiongkok mengelola kontaknya dengan dunia luar. Mereka menggunakan arsitektur Kota Terlarang yang megah sebagai panggung untuk memamerkan kekuatan kaisar.
Kerajaan naga
Naga dalam banyak budaya dipandang sebagai monster yang bernapas api. Lain halnya dengan di Tiongkok. Bagi orang Tiongkok, naga adalah pembawa kehidupan yang kuat dan murah hati. Ia adalah makhluk tertinggi yang mengendalikan air dan hujan.
Sepanjang sejarah Tiongkok, naga juga dikaitkan dengan kekuatan kekaisaran. Hubungan antara kaisar dan naga dibuat jelas di dalam Hall of Supreme Harmony, tempat Singgasana Naga berada. Kaisar Jiajing dinasti Ming (1521-1567) diyakini sebagai penguasa pertama yang menggunakannya.
Dikelilingi oleh naga, singgasana ditinggikan dihiasi dengan emas dan batu mulia. Lima naga melingkar muncul di bagian belakang, mewakili lima elemen (logam, kayu, air, api, dan tanah). Di belakangnya ada panel berukir yang menggambarkan sembilan naga. Tepat di atas, gambar naga melingkar menghiasi langit-langit bertepi yang rumit.
Ketika kaisar mengambil tempatnya di singgasana, dia dipandang sebagai pusat di dunia yang beradab, bukan hanya Tiongkok. Ini mencerminkan fakta bahwa Tiongkok disebut Zhongguo, "negara pusat" atau "kerajaan tengah".
Upacara dan ritual
Dalam tradisi kekaisaran Tiongkok, kaisar dianggap sebagai satu-satunya penghuni resmi Kota Terlarang. Sementara para pejabat dan bangsawan yang mewakili rakyat dipandang sebagai pengunjung belaka.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR