Nationalgeographic.co.id—Zhu Youjiao (1605-1627) atau Kaisar Tianqi merupakan kaisar Tiongkok kontroversial dari Dinasti Ming. Kegemarannya akan seni dan pertukangan membuat ia lupa akan tugasnya. Akibatnya, ia menyerahkan administrasi harian dan tugas-tugas kaisar lainnya pada kasim.
Ia dikritik karena membiarkan kasim memanipulasi politik sementara Kaisar Tianqi melakukan hal yang disukainya. Meski demikian. Tianqi adalah salah satu seniman luar biasa dalam sejarah Tiongkok kuno. Ia ahli dalam merancang proyek-proyek besar, termasuk membuat ukiran dekorasi yang sangat indah.
Pangeran Zhu Youjiao yang tidak dihargai
Kakek Zhu Youjiao, Kaisar Wanli, memiliki bayi laki-laki pertamanya yang lahir dari seorang pelayan istana. Putra yang kemudian menjadi ahli waris kekaisaran itu bernama Zhu Changluo.
Kaisar Wanli tidak pernah menyukai Zhu Changluo. Ia menghabiskan 15 tahun untuk mencalonkan putra kesayangannya sebagai ahli waris, tetapi gagal.
Selama periode itu, Zhu Changluo dan putranya Zhu Youjiao harus berhati-hati agar tidak digeser. Mereka terus mengalami ketidakpedulian Kaisar Wanli, bahkan penghinaan, dari waktu ke waktu.
Berkat dukungan neneknya yang kuat dan banyak pejabat, Zhu Changluo naik tahta pada usia 38 tahun. Sayangnya, Kaisar Tachang meninggal satu bulan setelah penobatannya.
“Setelah itu, Zhu Youjiao menjadi Kaisar Tianqi ketika dia berusia 15 tahun,” tulis Gloria Lotha di laman Britannica. Kaisar remaja itu mewarisi kekaisaran dengan beragam konflik dan musuh yang kuat.
Pemerintahan kontroversial Kaisar Tianqi
Pada awal masa pemerintahan Kaisar Tianqi, banyak pejabat berprestasi yang dinominasikan untuk posisi yang sesuai. Seperti jenderal Sun Chengzong. Ia juga membersihkan nama menteri luar biasa Zhang Juzheng dan memulihkan reputasinya.
Naik tahta pada usia 15 tahun, Kaisar Tianqi lebih memilih pertukangan daripada urusan pemerintahan. Dia menyerahkan kekuasaan pemerintahan kepada Kasim Wei Zhongxian, mantan kepala pelayan yang melayani ibu suri.
“Wei Zhongxian menjadi kasim terkuat dalam sejarah Tiongkok,” tambah Lotha. Ia menggantikan ratusan pejabat dan menciptakan jaringan mata-mata. Dia bahkan mendirikan kuil untuk menghormatinya di seluruh negeri.
Di masa itu, banyak jenderal luar biasa yang mampu melindungi Kekaisaran Ming dari kehancuran dijatuhi hukuman mati.
Siapa pun yang tidak mematuhi Wei akan diturunkan pangkatnya atau dieksekusi. Tidak peduli apakah mereka berkontribusi dan loyal atau tidak. Kasim Wei juga menjarah sejumlah besar harta dari warga sipil.
Arsitek dan tukang kayu yang sangat berbakat
Kaisar Tianqi sepenuhnya mempercayai Kasim Wei dengan pekerjaan administrasi harian kekaisaran. Dengan begitu, ia bisa mengabdikan seluruh hidupnya untuk menjadi arsitek hebat dan tukang kayu yang luar biasa.
Tianqi memang seorang seniman jenius. Mulai dari bangunan spektakuler hingga model mungil, dari rancangan desain hingga ukiran dan lukisan, Tianqi menguasai semuanya.
Dia mendesain ulang dan memperbaiki bangunan yang rusak di Kota Terlarang dan melakukan pekerjaan dengan sangat baik.
Dia membuat tempat tidur, furnitur, dan bahkan taman yang indah penuh dengan mekanisme yang indah.
Bahkan sang kaisar juga membuat banyak kerajinan tangan kecil. Kaisar Tianqi mengirim pelayannya untuk memasarkannya, secara anonim, di mana mahakaryanya selalu dijual sebagai produk paling mahal dan berharga.
Terlepas dari statusnya sebagai kaisar, Tianqi dianggap sebagai seniman tukang kayu paling luar biasa dalam sejarah Tiongkok. Sayangnya, setelah Dinasti Ming berakhir, sebagian besar mahakaryanya tidak dilestarikan dan diwariskan.
Ledakan misterius yang merusak ibu kota jadi peringatan bagi Kaisar Tianqi
Pada tahun keenam pemerintahannya, sebuah ledakan yang sangat aneh dan misterius terjadi di ibu kota. Peristiwa ini dianggap sebagai peringatan Kaisar Tianqi sebagai raja yang mengerikan.
Setahun sebelum ledakan misterius ini, banyak fenomena alam yang ekstrim muncul. Misalnya kekeringan parah dan dingin, awan merah dan ungu di langit.
Beberapa hari sebelum ledakan, orang-orang melihat awan berwarna-warni dan hitam dan mendengar beberapa jenis musik yang tidak dapat dijelaskan. Bahkan beberapa patung dewa api dilaporkan bergetar hebat.
Pada hari ledakan itu, bola api besar melesat ke langit dan meledak. Bersamaan dengan ledakan yang mengejutkan, debu, retakan, darah, dan potongan-potongan tubuh menyebar. Tangisan dan jeritan pun memenuhi ibu kota.
Putra mahkota Kaisar Tianqi tewas dalam ledakan ini, begitu pula lebih dari 20.000 orang lainnya.
Kaisar yang ketakutan akan pertanda
Bencana misterius ini membuat Kaisar Tianqi percaya bahwa dia adalah seorang raja yang mengerikan. Ia pun mengkritik dirinya dan berusaha untuk menjadi kaisar yang lebih baik. Namun, tidak ada perubahan.
“Pada tahun yang sama setelah ledakan, bencana banjir dan kekeringan terjadi di berbagai tempat di Tiongkok,” Lotha menambahkan. Sementara sejumlah besar warga sipil menderita kemiskinan dan kelaparan.
Baca Juga: Kaisar Tiongkok Yu Menjinakkan Bencana Banjir Bandang Sungai Kuning
Baca Juga: Racikan Daun Teh Tertua Sedunia di Makam Zaman Kaisar Tiongkok
Baca Juga: Sun Yaoting, Kasim Terakhir Kekaisaran Tiongkok di Kota Terlarang
Baca Juga: Wei Zhongxian, Kasim Tiongkok yang Memiliki Kekuatan Setara Kaisar
Tahun berikutnya, Kaisar Tianqi sedang minum anggur dengan para kasim terdekatnya di sebuah perahu. Embusan angin menggulingkannya ke dalam danau. Lagi-lagi ini dianggapnya sebagai pertanda bahwa dewa murka.
Kematian Kaisar Tianqi
Setelah Kaisar Tianqi hampir mati tenggelam, dia sakit dan tidak memiliki ahli waris.
Kasim dan pengasuh kemudian berencana mencari bayi lagi untuk naik tahta. Dengan begitu, mereka dapat memimpin selama beberapa dekade lagi. Anehnya, Kaisar Tianqi bahkan setuju dengan ide konyol ini.
Istrinya, permaisuri Zhang Yan sangat menentang keputusan ini. Jadi dia membujuk suaminya untuk memberikan tahta kepada adik laki-lakinya yang berusia 16 tahun, Zhu Youjian. Ini lebih baik daripada memberikan takhta pada bayi tak dikenal yang mungkin menjadi kaisar boneka selamanya.
Zhu Youjian, satu-satunya saudara Kaisar Tianqi, sebenarnya tidak ingin naik takhta. Namun setelah dibujuk, ia pun setuju.
Kaisar Tianqi pun meninggal ketika dia baru berusia 22 tahun. Ia mewariskan kekaisaran yang kacau dengan banyak pejabat berbahaya namun kuat. Musuh nomaden Manchu yang kuat dan pemberontakan skala besar pun menjadi masalah bagi kaisar baru.
Source | : | Britannica |
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR