Keluarga
Ayah Isis adalah Geb, dewa bumi, dan ibunya adalah Nut, dewa langit. Dia menikah dengan kakaknya, Osiris, dewa kematian dan kebangkitan. Dia memiliki satu saudara laki-laki lain, Set, dan seorang saudara perempuan bernama Nepthys. Dia memiliki banyak anak, termasuk Horus, Anubis, Mesthi, Hapi, dan Tuamutef. Satu-satunya yang dia miliki dengan Osiris adalah Horus sementara yang lain adalah ayah dari Osiris, dilahirkan oleh Nepthys, dan diadopsi oleh Isis.
Baca Juga: Kultus Isis, sang Dewi Kesuburan yang Dipercaya Masyarakat Romawi
Baca Juga: Kisah Osiris, Jadi Mumi Pertama Mesir hingga Bangkit dari Kematian
Baca Juga: Kisah Bencana Alam Ra Mesir Kuno, Menyelamatkan Manusia Lewat Bir
Baca Juga: Upaya Tanpa Henti Bangsa Romawi Mencari Sumber Air Sungai Nil
Representasi artistik menunjukkan Isis sebagai wanita manusia dengan keanggunan dan esensi mitologis seorang dewi. Dia biasanya ditampilkan dengan hiasan kepala burung hering yang terlihat seperti burung di perutnya.
Kepala burung itu jatuh tepat di atas dahi Isis dan sayapnya menggantung di setiap sisi. Dia biasanya mengenakan gaun panjang yang menyentuh lantai dan kerah permata tradisional Mesir.
Jika Isis tidak ditampilkan dengan hiasan kepala, dia memakai mahkota. Ada dua jenis mahkota yang berbeda. Yang satu bertanduk domba jantan sedangkan mahkota lainnya bertanduk mengelilingi cakram matahari.
Ada banyak simbol yang terkait dengan Isis. Thet, atau gesper atau simpul dewi, melambangkan organ reproduksi wanita. Itu biasanya terbuat dari zat merah untuk memberikan makna lebih lanjut. Thet pada dasarnya mewakili kehidupan.
Sept adalah simbol lain dari Isis. Itu adalah bintang yang digunakan untuk menandai awal tahun baru. Hewan yang mewakili Isis antara lain sapi, ular, dan kalajengking. Ada juga beberapa burung yang terkait dengannya, termasuk burung layang-layang, elang, dan merpati.
Tak Hanya Cukupi Kebutuhan Gizi, Budaya Pangan Indonesia Ternyata Sudah Selaras dengan Alam
Source | : | The Collector,Greekmythology |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR