Nationalgeographic.co.id—Sejak zaman Firaun, Sungai Nil memiliki tempat khusus. Dari seni, ekonomi, agama, dan militer, Nil memiliki peranan penting dalam semua aspek kehidupan sosial dan politik Mesir dan Romawi.
Di bawah Kaisar Nero, ekspedisi mencoba menemukan sumber air Sungai Nil. Meskipun tidak membuahkan hasil, penjelajah Nero menjadi orang Eropa pertama yang menjelajah jauh ke Afrika khatulistiwa.
Alasan pasti tidak diketahui, entah penaklukan atau dokumentasi, Nero melakukan upaya tanpa henti untuk mencari sumber air Sungai Nil.
Romawi kuno dan daya pikat Mesir
Sejarawan Yunani Herodotus menyebut Mesir sebagai ‘hadiah dari Sungai Nil’. Tanpa sungai yang kuat dan banjirnya yang meninggalkan lumpur hitam yang subur, tidak akan ada peradaban Mesir kuno. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa Sungai Nil menjadi elemen sentral dari mitologi Mesir. “Sebagai simbol kelahiran kembali, sungai memiliki dewanya sendiri, pendeta yang setia, dan upacara mewah,” ungkap Vedran Bileta dilansir dari laman The Collector.
Ketika Romawi mengambil alih, Mesir menjadi sumber makanan Kekaisaran Romawi. Sejak abad kedua SM, elit Romawi terpikat dengan wilayah terkaya di Mediterania ini.
Selama satu setengah abad, bahkan tokoh-tokoh kuat di Republik Romawi mempengaruhi politik raja-raja Ptolemeus dari jauh. Kehadiran Julius Caesar di Mesir menandai keterlibatan langsung Romawi dalam urusan wilayah kuno. Campur tangan ini memuncak dengan aneksasi Romawi atas Mesir pada 30 SM.
Ketika kaisar Augustus merayakan pengambilalihan provinsi kaya, personifikasi Sungai Nil adalah salah satu elemen sentral dari prosesi tersebut. Dengan segera, masyarakat pun mulai mendekorasi rumah dengan segala hal yang berbau Mesir dan Sungai Nil.
Seni Nilotic pun muncul dan populer di abad pertama Masehi. Seni Nilotic menunjukkan kekuatan kekaisaran Romawi dalam menaklukkan tanah liar dan asing serta sungai pemberi hadiah yang besar.
Pencarian sumber air Sungai Nil
Ketika Nero naik takhta, perbatasan selatan Mesir Romawi menikmati masa damai. Ini tampak seperti kesempatan sempurna untuk mengatur ekspedisi ke tempat yang tidak diketahui. Motif pasti Nero tidak jelas.
Ekspedisi bisa menjadi survei awal untuk serangan militer penuh ke wilayah selatan. “Atau bisa juga dimotivasi oleh keingintahuan ilmiah,” ungkap Bileta. Tim ekspedisi berlayar ke selatan, menyusuri Sungai Nil, untuk menemukan sumber air Sungai Nil.
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR