Akibatnya, kelebihan populasi mendorong orang untuk bermigrasi mencari tempat-tempat baru untuk menetap. Orang-orang di Sundaland kemudian bermigrasi ke utara, menuju daratan Asia Tenggara dan Asia Selatan.
Temuan ini didukung oleh bukti migrasi oleh nenek moyang kelompok adat Malaysia (Orang Negrito Malaysia, atau biasanya disebut sebagai "Orang Asli") ke dalam kelompok suku Asia Selatan (penutur Austroasiatik). Analisis genetik mengkonfirmasi keturunan genetik yang umum antara kelompok-kelompok asli Malaysia dan Asia Selatan.
Seluruh proses migrasi ini membentuk beragam etnis di seluruh wilayah Tenggara dan Asia Selatan. Mereka menjadi para pemukim awal Sundaland yang tersebar di berbagai kelompok asli.
Rekan penulis penelitian, Li Tanghua, peneliti senior di EOS NTU mengatakan, "Berdasarkan temuan kami, kelompok Pribumi Orang Asli Malaysia dapat dianggap sebagai 'korban' pertama dari kenaikan permukaan laut, atau apa yang diketahui sebagai 'pengungsi iklim' hari ini."
"Populasi tersebut tidak punya pilihan selain pindah dari wilayah aslinya karena tekanan lingkungan. Migrasi paksa ini menyebabkan perubahan yang tak terhapuskan pada jejak genetik Asia Selatan, berkontribusi pada salah satu daerah yang paling beragam secara etnis di dalam dunia."
Temuan ini berguna untuk memahami dampak kenaikan permukaan laut pada keturunan manusia. Studi ini, yang telah diterbitkan di jurnal Communications Biology pada bulan Februari, adalah yang pertama melacak dampak kenaikan permukaan laut prasejarah terhadap keturunan manusia di Asia Tenggara.
Rekan penulis penelitian ini, Profesor Benjamin Horton, direktur EOS NTU, mengatakan, "Studi tentang permukaan laut masa lalu sangat penting untuk memprediksi bagaimana peningkatan jumlah karbon dioksida atmosfer akan mengubah iklim Bumi dan meningkatkan permukaan laut di masa depan."
"Proyeksi ini menginformasikan bagaimana bagaimana bagaimana cara menginformasikan bagaimana masyarakat dapat mengurangi dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim," ujarnya.
Ke depan, tim NTU ingin memperluas penelitian mereka. Mereka ingin melacak kisah migrasi manusia dari Asia Utara ke Amerika, dan bagian lain dari Asia Tenggara.
Source | : | Nanyang Technological University |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR