Parvati bertanya mengapa dia terus memalingkan muka dan Lord Shani mengatakan kepadanya bahwa tatapannya begitu kuat sehingga akan membahayakan bayinya.
Parvati tidak mempercayainya dan bersikeras agar dia melihat anaknya. Lord Shani melakukan apa yang diperintahkan dan kepala anak itu langsung terpotong dari tubuhnya.
Para dewa bertekad untuk mengatasi masalah tersebut dan menemukan kepala gajah muda untuk ditempelkan pada bayi yang baru lahir yang kemudian dihidupkan kembali.
Makna Penampilan Ganesha
Setiap bagian tubuh Ganesha memiliki makna dan nilai tersendiri. Kepala gajahnya dikatakan mewakili kecerdasan, kekuatan diskriminatif, dan kesetiaan.
Taringnya yang patah menunjukkan kemampuannya mengatasi dualisme. Sementara, telinganya yang besar menandakan kebijaksanaan dan kemampuannya untuk mendengarkan mereka yang meminta bantuan. Mereka juga berfungsi sebagai pengingat betapa pentingnya mendengarkan ketika membahas ide dan pemikiran.
Batang melengkung Ganesha melambangkan potensi intelektual sedangkan Trishula yang digambarkan di dahinya melambangkan semua aspek waktu (masa lalu, sekarang, dan masa depan).
Perut buncitnya memiliki alam semesta yang tak terbatas sambil menandakan alam dan keseimbangan batin. Dia mampu mengonsumsi kesedihan dunia dan melindunginya dari bahaya.
Ganesha memiliki empat lengan (terkadang lebih, tergantung representasi artistiknya) yang dikatakan mewakili atribut bagian dalam tubuh. Satu melambangkan pikiran, satu melambangkan kecerdasan, dan yang ketiga melambangkan ego. Lengan keempat melambangkan hati nurani.
Karena tubuh Ganesha merupakan salinan dari garis besar yang ditemukan dalam surat Devanagari yang disebutkan dalam Bija Mantra, ia dianggap sebagai inkarnasi seluruh Kosmos.
Inilah mengapa dia sangat penting bagi agama Hindu, karena dia melambangkan hampir semua hal yang penting bagi manusia.
Source | : | Mythology.net |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR