Nationalgeographic.co.id—Perjalanan ke luar angkasa ternyata bukan hal baru. Impian untuk bepergian ke luar Bumi sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Di masa Dinasti Ming Kekaisaran Tiongkok, seorang pejabat pemerintah bernama Wan Hu berusaha menjadi astronaut pertama.
“Dia adalah orang pertama dalam sejarah yang mencoba terbang ke luar angkasa, Bulan, untuk lebih spesifiknya,” tulis Daniel Choi di laman Medium. Neil Armstrong menginjak permukaan bulan dan mengucapkan kata-kata “satu langkah kecil untuk manusia, satu lompatan raksasa untuk umat manusia.” Namun 400 tahun sebelumnya, Wan Hu membuat roket dan berusaha terbang ke bulan.
Wan Hu adalah seorang pejabat daerah sekitar abad ke-16, selama era Dinasti Ming. Tidak banyak yang diketahui tentang dia, kecuali bahwa dia adalah seorang petualang yang bosan dengan kehidupan sebagai pejabat. Jiwa petualang Wan Hu memaksanya untuk menjelajahi hal yang tidak diketahui. Pada akhirnya, hal itu membuatnya dikenang hingga kini.
Memiliki jiwa petualang yang menggebu-gebu, Wan Hu kecewa dengan pandangan masyarakat di Kekaisaran Tiongkok, khususnya di era Ming. Pasalnya saat itu Kekaisaran Tiongkok beranggapan bahwa seluruh Bumi sudah berhasil ditaklukkan dan dihuni. Maka Wan Hu menghabiskan hari-harinya dengan menatap bintang-bintang sambil melakukan tugas pemerintahannya.
Suatu hari, sebuah ide muncul di benaknya. Wan Hu memikirkan tempat yang belum pernah ditaklukkan Kaisar Tiongkok. Itu adalah bulan. Maka ia pun berniat untuk pergi ke bulan. Sebuah ide yang tidak lazim bagi kebanyakan orang di masa itu.
Menggunakan kursi dan bubuk mesiu untuk pergi ke bulan
Dengan tujuan baru menjelajahi bulan, dilemanya adalah bagaimana cara menuju ke sana. Tidak ada cara yang aman dan sukses untuk melakukan perjalanan ini di abad ke-16.
Terlepas dari kekurangan teknologi, Wan Hu menemukan metode transportasi terbaik yang dapat dia pikirkan. “Itu adalah sebuah kursi dengan banyak bahan peledak yang dipasang di bagian belakang untuk menembaknya ke bulan,” tambah Choi.
Idenya mungkin terdengar konyol jika dilakukan di masa ini. Tapi, Dinasti Ming selama abad ke-16 adalah pelopor dunia dalam teknologi bubuk mesiu. Ming mewarisi sebagian besar bubuk mesiu dan teknologi bahan peledak Dinasti Yuan dan Song. Bahkan Kekaisaran Tiongkok di masa itu mengimpor kanon dari Portugal melalui pos perdagangan di Makau.
Terinspirasi oleh teknologi bubuk mesiu terbaik saat itu, Wan Hu mengumpulkan bahan peledak sebanyak yang dia bisa. Ini mudah, karena dia adalah pejabat tinggi pemerintah di wilayahnya.
Bahan peledak mampu mengirim bola logam ke udara. Melihat hal itu, Wan Hu yakin bahwa teknologi yang sama dapat mengirimnya ke luar angkasa.
Wan Hu pun membuat desain pesawat luar angkasa yang dia yakini akan berhasil. Kursi logam dengan dua layang-layang penunjuk arah dan 47 bahan peledak terpasang di belakangnya. Mengingat sama sekali belum ada teknologi penerbangan saat itu, desainnya cukup masuk akal dan inovatif.
Source | : | yahoo,Medium.com |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR