Nationalgeographic.co.id—Barangkali istilah pitch invader atau pernyusup lapangan sudah familiar terdengar di telinga. Namun, apa jadinya jika penyusupan itu terjadi dalam sejarah di level tertinggi kompetisi olahraga?
Inilah yang terjadi dalam hidup Karl Power, seorang penggemar berat olahraga. Dengan segala kejahilannya, ia mencoba untuk menjadi penyusup paling ikonik sepanjang sejarah olahraga.
Bayangkan saja, mulai dari menyusup ke dalam skuad utama Manchester United dan ikut berfoto, hingga menyusup pada kompetisi tenis bergengsi, Wimbledon. Semuanya pernah dilakukan oleh Power semasa hidupnya.
Namanya mulai melambung pada 2001, berkat kejahilannya di Manchester. Kala itu, pada bulan April 2001, Manchester United memainkan pertandingan penting di kompetisi paling bergengsi seantero Eropa, Liga Champions melawan Bayern Munich.
"Power mengejutkan jutaan orang dengan aksinya," tulis Daniel Gooch kepada Bleacher Report dalam artikel berjudul Karl Power: The Ultimate Sporting Prankster, yang diterbitkan pada 7 Oktober 2009.
Menariknya, ia bisa dengan mudahnya masuk ke dalam arena stadion yang hanya bisa dilalui oleh para pemangku kepentingan. "Dia bisa melewati para pelayan dengan berpura-pura menjadi anggota kru TV," imbuhnya.
Nampaknya, Power sudah mempersiapkan penyamarannya dengan sangat baik. Ia merupakan penyusup ulung dengan membawa sejumlah seragam pemain yang persis dikenakan para pemain Manchester United.
Setelah selesai mengganti seluruh pakaiannya, lengkap dengan kaus kaki dan pelindung tulang kering, bak seorang pemain, ia masuk dan turut ambil barisan dalam momen foto skuad kesebelasan sebelum laga dimulai.
"Ia mengenakan seragam tandang putih United, berhasil menghindari mata-mata keamanan, Sir Alex Ferguson (pelatih United), dan sebagian besar skuad United untuk membuat dirinya dapat ikut ke dalam foto pra-pertandingan," sambung Patrick Austen-Hardy.
Patrick menulisnya kepada Daily Star dalam artikel berjudul Prankster Man Utd fan blagged his way into Champions League team picture, yang diterbitkan pada 18 April 2022. Ia dengan wajah yang sama sekali tak canggung, perlahan mendekat ke dalam barisan.
"Terlepas dari kebingungan yang terlihat di wajah skuad United, Power akhirnya berhasil melakukan salah satu lelucon paling terkenal dalam sejarah olahraga, lebih khusus sejarah sepakbola," tambahnya.
Source | : | Daily Star,Bleacher Report,The Guardian |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR