Penanggalan timah uranium hanyalah salah satu jenis penanggalan radiometrik. Jenis lain menggunakan elemen yang berbeda; misalnya, penanggalan radiokarbon, salah satu metode yang paling umum, menggunakan isotop karbon radioaktif yang memiliki waktu paruh ribuan tahun dan berguna untuk penanggalan bahan organik.
Dengan menggunakan metode ini, ahli geologi telah menemukan mineral di Bumi yang berumur 4,4 miliar tahun, yang berarti planet tersebut telah ada setidaknya selama itu. Akan tetapi, jika para ilmuwan mengatakan Bumi berusia lebih dari 4,5 miliar tahun, dari mana datangnya tambahan 100 juta tahun itu?
Bumi, seperti yang disebutkan, telah banyak berubah selama miliaran tahun, terutama melalui proses seperti lempeng tektonik, yang menggeser kerak bumi, melahirkan daratan baru dari magma dan mensubduksi daratan lama kembali ke bawah tanah.
Akibatnya, batuan dari awal sejarah planet sulit ditemukan; mereka sudah lama terkikis atau meleleh kembali menjadi bahan mentah.
Penelitian batuan memang memiliki tantangan tersediri, hal itu karena lempeng tektonik Bumi yang terus bergerak. Sehingga hal itu membuat batuan pun terus terbaharui.
Akibatnya, batuan pertama pun nyaris sulit untuk ditemukan karena batuan terus terdaur ulang, meleleh dan terbentuk menjadi batuan baru.
Tetapi para ilmuwan juga dapat menggunakan penanggalan radiometrik untuk menentukan usia batuan dari bagian lain tata surya.
Baca Juga: Menggali Sejarah Pembentukan Bumi dari Gas Helium Kuno yang Bocor
Baca Juga: Teori Baru Pembentukan Planet, Bumi Terbentuk dari Tabrak Lari
Baca Juga: Apakah Lempeng Tektonik Terjadi Saat Kehidupan Awal Terbentuk di Bumi?
Baca Juga: Situs Fosil 'Batu Rosetta' Berguna Untuk Memahami Kehidupan Awal Bumi
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR