Nationalgeographic.co.id—Di tengah malam, seorang pria berpakaian hitam merangkak di sepanjang atap kastel Kekaisaran Jepang. Di saat yang sama, dua samurai sedang melakukan patroli malam. Di tepi atap, sosok misterius itu melukai leher para samurai dengan shuriken. Itu adalah shinobi yang digambarkan oleh budaya populer. Namun faktanya, shinobi memiliki banyak peran di Kekaisaran Jepang, mulai dari mata-mata hingga penyabot.
Sejarah dan perkembangan shinobi di Kekaisaran Jepang
Shinobi juga dikenal sebagai ninja. Pada dasarnya, ninja adalah kata dari bahasa Tionghoa. Sedangkan shinobi-no-mono (orang yang bertahan atau bersembunyi) adalah kata asli bahasa Jepang.
“Ulasan tentang shinobi muncul di Taiheiki, atau Chronicle of Great Peace, yang ditulis pada abad ke-14,” tulis Michael Smathers di laman The Collector. Dokumen ini menyebutkan berbagai strategi perang yang terjadi selama Perang Nanbokucho antara Istana Kekaisaran Utara dan Selatan. Perang itu dimulai pada tahun 1330-an di Kekaisaran Jepang. Shinobi dipekerjakan oleh kedua belah pihak.
Keyakinan awal yang umum adalah bahwa shinobi muncul dari kelompok petani tertindas. Mereka mencari cara untuk menyerang balik tuan mereka, samurai yang memiliki senjata lebih sempurna.
Shinobi dapat direkrut dari kaum tani dan dilatih sejak kecil. Tapi sering kali mereka adalah samurai yang menjalani pelatihan khusus. Untuk itu, shinobi bahkan rela melakukan hal-hal yang dianggap tidak terhormat oleh orang lain.
Hattori Hanzo bisa dikatakan sebagai salah satu shinobi paling terkenal. Ia adalah seorang samurai dan dikenal bekerja bersama Tokugawa Ieyasu. Kebanyakan shinobi berasal dari wilayah Iga dan Koga di Jepang di luar Kyoto.
Peran shinobi dalam masa perang dan damai di Kekaisaran Jepang
Dalam versi budaya populer, peran shinobi yang paling terkenal adalah sebagai pembunuh bayaran. Namun faktanya, mereka sering bertindak sebagai mata-mata, pembakar, dan penyabot. Shinobi bahkan melakukan banyak tindakan akal-akalan lainnya terhadap musuh-musuh mereka di Kekaisaran Jepang.
Shinobi pun bisa memberikan informasi tentang pergerakan pasukan, keadaan benteng, atau berbagai kejadian di kastel. Semua ini terjadi selama Periode Sengoku.
Tidak berpartisipasi dalam pertempuran terbuka, peran seorang shinobi adalah untuk menjaga rahasia. Ini menyebabkan mereka kerap terlibat dalam perkelahian bertentangan dalam upayanya untuk menjaga rahasia.
Jadi semua legenda tentang ninja yang memiliki kekuatan bertarung tingkat super hampir seluruhnya dibuat-buat oleh budaya populer.
Source | : | The Collector |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR