Rony juga menambahkan bahwa bambu merupakan penyerap air yang besar. Akar-akar pohon bambu bisa menyerap 90% air hujan. Satu pohon bambu bisa mnyerap 500 liter.
Selain itu, bambu juga penyerap karbon yang cukup efektif. Berdasarkan penelitian KEHATI, setiap hektare lahan terdapat hamparan pohon bambu dapat menyerap lebih dari 62 ton karbondioksida per tahun. Lahan berisi tanaman bambu ini ditanami juga dengan vegetasi lain agar lebih tinggi tingkat keanekaragaman hayatinya dan bernilai ekonomi lebih besar bagi masyarakat.
Keanekaragaman hayati saling berkaitan dengan perubahan iklim. Terjaganya keanekaragaman hayati bisa mengurangi laju perubahan iklim. Adapun perubahan iklim bisa mengancam kepunahan kenakeragaman hayati.
Karena begitu pentingnya nilai dan manfaat bambu, Yayasan KEHATI pun memilih konservasi bambu sebagai salah satu program mereka. Mereka telah melaksanakan program penanaman bambu di lahan kritis atau lahan kering di Ngada dan Lombok Tengah.
Kali ini, KEHATI akan melakukan restorasi melalui penanaman bambu di Desa Rana Kolong, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur. Penanaman bambu ini bakal dilakukan KEHATI bersama LSM Lokal Yayasan Ayo Indonesia, Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis, dan masyarakat setempat serta melalui dukungan CIMB Niaga.
Berbekal izin Usaha Pemanfaatan Hutan Kemasyarakat (IUPHKm), tanaman bambu akan ditanam di lahan seluas 44 hektare. Puji Sumedi, Manajer Program Ekosistem Pertanian Yayasan KEHATI, mengatakan "sekitar 10.000 bambu" akan ditanam di area 44 hektare itu.
Bambu akan ditanam sebagai pembatas di blok pemanfaatan dan blok lindung. Jenis bambu yang akan ditanam antara lain bambu betung, bambu tali, dan bambu aur. Puji menjelaskan bahwa ketiga jenis bambu itu dipilih karena ketersediannya yang melimpah di daerah Rana Kolong tersebut.
Selain bambu, optimalisasi penutupan lahan dilakukan melalui penanaman keras multi manfaat lain. Masyarakat akan menanam kopi dan cengkeh di Kawasan hutan kemasyarakat. Selain untuk pengayaan ekosistem hutan, pola agroforestri yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan sumber pangan dan pendapatan masyarakat.
Yayasan KEHATI bersama pada mitra dan pemerintah daerah serta KPH Manggarai Timur akan melakukan pendampingan dan pelatihan kepada masyarakat terkait tata kelola pertanian berkelanjutan serta pengelolaan produk dan pemasaran. Mereka juga akan melakukan penguatan kapasitas kelembagaan petani dan ekonomi desa, sampai penguatan jejaring hulu hilir dan pemangku kepentingan.
Kegiatan ini memiliki beberapa tujuan, antara lain menjaga tutupan hutan, dan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim. Program ini juga bertujuan memberi nilai tambah keanekaragaman hayati Indonesia dan sumber ekonomi berkelanjutan untuk masyarakat petani di sekitar kawasan hutan di Manggarai Timur.
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR