Nationalgeographic.co.id—Tembok Besar Tiongkok merupakan salah satu peninggalan masa lalu yang spektakuler. Awalnya, tembok ini dibangun untuk menghalau musuh. Dibangun selama berabad-abad, ini merupakan salah satu tembok termahal di dunia. Jutaan orang berkorban demi pembangunan tembok yang luar biasa ini. Di balik kemegahannya, ada banyak fakta unik sejarah Tembok Besar Tiongkok yang jarang diketahui orang.
Bukan satu tembok panjang yang utuh
Dibangun oleh serangkaian pemerintahan selama lebih dari 2.000 tahun, Tembok Besar Tiongkok bukanlah bentangan bukanlah satu tembok panjang dan tak terputus. "Ini sebenarnya adalah rantai dari struktur yang berbeda," tulis Lorraine Boissoneault di laman Smithsonian Magazine. Di antaranya ada benteng, gerbang, menara pengawas dan tempat berlindung. Bahkan ada celah besar di antara bagian yang berbeda.
Panjang resmi tembok itu adalah 21.196 km. Ini dirilis pada tahun 2012 oleh Administrasi Warisan Budaya Negara Tiongkok setelah studi selama 5 tahun.
Orang-orang menjarah bongkahan Tembok Besar Tiongkok selama beberapa dekade
Meskipun saat ini mungkin menjadi sumber kebanggaan nasional, sejarah Tembok Besar tidak selalu menerima begitu banyak sanjungan. Kira-kira sepertiga dari struktur runtuh, 20 persen berada dalam kondisi utuh. Sedangkan setengah bagiannya hancur atau dijarah.
Selama Revolusi Kebudayaan, Mao Zedong mendorong pembongkaran tembok untuk digunakan sebagai batu bata untuk membangun rumah. Dan meskipun hari ini dilindungi oleh negara, para petani yang tinggal di daerah pedesaan terus menggunakan batu batanya untuk membangun rumah dan kandang hewan.
Penyelundup di sepanjang sejarah Tembok Besar Tiongkok
Selain mencegah penyerbu masuk, tembok itu adalah pos pemeriksaan yang ideal untuk mengizinkan orang masuk. Suku nomaden di stepa datang ke tembok untuk menukar kuda dan kulit dengan barang-barang buatan Tiongkok.
Bak petugas imigrasi, penjaga perbatasan Kekaisaran Tiongkok menyimpan catatan para pelancong yang melewati gerbang di sepanjang tembok. Mereka memeriksa barang selundupan dan membandingkan para pelancong dengan daftar penjahat dan penyelundup.
Penyelundup paling terkenal adalah dua misionaris legendaris yang menyembunyikan telur ulat sutra di tongkat bambu mereka. Mereka berhasil mengelabui penjaga perbatasan dan membawa sumber sutra ke kaisar Bizantium Justinian I.
Tembok itu adalah kuburan terpanjang di Bumi
Pekerja konstruksi adalah komoditas sekali pakai dalam hal membangun Tembok Besar Tiongkok. Diperkirakan sebanyak 400.000 orang tewas saat membangun tembok tersebut. "Fakta itu membuatnya mendapat julukan sebagai kuburan terpanjang di Bumi," tambah Boissoneault. Banyak pekerja yang meninggal selama pembangunan tembok dimakamkan di fondasinya.
Petani dan tentara yang dipaksa bekerja menderita dalam kondisi yang mengerikan. Makanan yang tidak mencukupi, lereng bukit yang curam, dan cuaca yang brutal.
Memakan biaya besar untuk pembangunannya
Bahkan tanpa memperhitungkan korban jiwa, biaya untuk membangunnya sangatlah besar. Misalnya ada biaya tenaga kerja, makanan dan tempat tinggal untuk menampung pekerja, dan bahan mentah.
Seringkali orang Tiongkok harus menanggung beban terbesar dari pengeluaran ini. Pemerintah Kekaisaran Tiongkok memungut pajak yang lebih tinggi untuk membayar pembangunan tembok dan perbaikannya.
Selama Dinasti Ming, perbaikan di ujung barat tembok menelan biaya 470 ons perak per kilometer, dengan total 487.500 ons. Perbaikan di timur juga membutuhkan pembiayaan lebih lanjut.
Membangun ekstensi ke tembok itu sendiri bahkan jauh lebih mahal. Pada tahun 1576 benteng ini diproyeksikan menelan biaya lebih dari 3,3 juta ons perak.
Sejarah Tembok Besar bukanlah suatu penghalang besar
Konon Tembok Besar Tiongkok dibangun untuk menghalau musuh. Tapi ternyata tembok itu bukan cara yang efektif untuk menahan penjajah.
Bangsa Mongol, Manchu, dan lainnya semuanya menerobos pertahanan besar ini. Mereka bahkan membangun dominasinya di balik tembok. Genghis Khan dan Kubilai Khan dengan mudah menerobos tembok pada abad ke-13. Pada bulan September 1550, penjajah Mongol Altan Khan memimpin puluhan ribu perampok untuk menyerang melewati Tembok Besar. Mereka membunuh ribuan warga sipil Tiongkok dan menjarah pedesaan.
Bergantung pada dinasti mana yang berkuasa, tembok itu bahkan tidak terlalu diperlukan. "Dinasti Tang hampir tidak membangun tembok, karena keluarga kekaisaran adalah bagian dari Turki dan terampil dalam peperangan dan diplomasi Asia Tengah," tulis Peter Hessler untuk New Yorker.
Selama Dinasti Ming, tembok itu adalah salah satu dari tiga strategi untuk menghadapi bangsa Mongol. Dua lainnya termasuk melakukan serangan dan menyuap para pemimpin penting dengan hadiah atau akses ke perdagangan.
Mitos tentang Tembok Besar Tiongkok yang bisa dilihat dari bulan
Pada tahun 1923, muncul mitos yang paling bertahan lama tentang tembok itu. Disebutkan bahwa Tembok Besar adalah satu-satunya karya manusia yang terlihat dari bulan.
Neil Armstrong, setelah kembali dari bulan pada tahun 1969, beberapa kali ditanya apakah tembok itu terlihat. Tetapi karena bahan konstruksi tembok, yang menyatu dengan medan di sekitarnya, Tembok Besar hanya dapat dilihat dari orbit rendah (160 kilometer ke atas). Dan bahkan saat itu, matahari harus berada dalam posisi yang sempurna untuk meneranginya dan melemparkan bayangan.
Bahkan astronot Tiongkok sendiri, Yang Liwei, mengaku tidak dapat mengidentifikasi struktur tersebut dengan mata telanjang.
Sejarah Tembok Besar itu dibangun selama berabad-abad
Pembangunan tembok pertama kali diprakarsai oleh Kaisar Qin Shi Huang sekitar tahun 220 Sebelum Masehi. Selama berabad-abad, Kekaisaran Tiongkok terpecah menjadi banyak faksi geopolitik. Selama periode Negara Berperang, sebagian besar tembok dibangun untuk membentuk batas antara kelompok yang berbeda.
Ketika Dinasti Qin memerintah, tembok antar negara bagian dihilangkan dan beberapa digunakan kembali untuk membentuk perbatasan antara Kekaisaran Tiongkok dan orang barbar di utara.
Bagian yang paling abadi atau bertahan dibangun selama Dinasti Ming (1368-1644). Saat itu, Beijing dijadikan ibu kota Kekaisaran Tiongkok yang baru. Tembok ini membentang dari Sungai Yalu (di perbatasan dengan Korea Utara modern) hingga Provinsi Gansu ratusan km ke arah barat. Tembok Ming menjadi bagian struktur yang paling terkenal. Bagian ini memiliki menara batu ikonik dan gerbang di sekitar Beijing, Tianjin, dan Hebei.
Ramuan rahasia untuk membangun Tembok Besar Tiongkok
Para ilmuwan di Universitas Zhejiang meneliti susunan mortar yang digunakan untuk membangun Tembok Besar. Mereka menyadari sesuatu yang tidak biasa ditambahkan ke campuran standar kapur dan air. Itu adalah beras ketan.
Dalam pengujiannya, para ilmuwan membandingkan kualitas mortar yang dibuat dengan dan tanpa ketan. Mereka menemukan bahwa mortar ketan-kapur memiliki sifat fisik yang lebih stabil, memiliki penyimpanan mekanis yang lebih besar, dan lebih kompatibel.
Menggunakan beras ketan sebagai bahan konstruksi adalah salah satu inovasi terbesar dari Dinasti Ming. Bahan itu membantu bangunan mereka (termasuk makam dan pagoda juga) bertahan dari gempa bumi.
Sejarah Tembok Besar Tiongkok menjadi salah satu peninggalan masa lalu yang spektakuler. Di balik kemegahannya, ternyata ada banyak fakta unik yang jarang diketahui.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | Smithsonian Magazine |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR