Nationalgeographic.co.id – Menelaus adalah Raja Sparta. Dia memulai hidupnya sebagai manusia. Kisah cinta segitiganya bersama Helen atau dikenal sebagai Helen of Troy dengan Paris memicu perang Troya dalam mitologi Yunani.
Menelaus menjadi tokoh kunci dalam Perang Troya karena penculikan istrinya Helen, putri cantik Zeus dan putri tiri Raja Tyndareus melalui pernikahannya dengan ibunya, Leda.
Campur tangan dewi Aphrodite menyebabkan Helen mengkhianati pernikahannya dengan Menelaus dengan Pangeran Paris dari Troya, dan menyebabkan pengepungan kota.
Di Yunani kuno sebelum abad kelima, ayah dan paman Menelaus berada dalam pertempuran panjang memperebutkan takhta Mycenae.
Pamannya, Thyestes, menjadi raja setelah sepupunya Aegisthus membunuh Atreus. Menelaus dan kakak laki-lakinya Agamemnon diusir dari kota dan pergi ke pengasingan.
Akhirnya, saudara-saudara mendapat dukungan dari Raja Tyndareus dari Sparta dan kembali untuk melengserkan Thyestes. Agamemnon, sebagai sulung dari dua bersaudara, naik takhta.
Sementara itu, di Sparta, sudah waktunya putri tiri Raja Tyndareus menikah. Helen memiliki banyak pelamar dan dia meminta sumpah dari Odiseus dan orang-orangnya untuk melindungi calon suaminya. Akhirnya, dia memilih Menelaus dari banyak pengagumnya, termasuk Agamemnon.
Raja Tyndareus menawarkan putrinya yang lain Clytemnestra kepada Agamemnon untuk menenangkannya. Semua pelamar lainnya bersumpah seperti yang dijanjikan sebelumnya, dan Helen dan Menelaus menikah.
Menelaus menjadi Raja Sparta dan memerintah bersama Helen begitu Raja Tyndareus dan ratunya Leda turun takhta. Menelaus dan Helen memiliki seorang putri bersama dan menamainya Hermione.
Awal Mula Paris Menyukai Helen Akibat Campur Tangan Aphrodite
Semua dewa dan dewi diundang ke pernikahan Peleus dan Thetis, kecuali Dewi Perselisihan, yaitu Eris, yang tidak diundang atau disambut.
Thetis adalah dewi lajang yang didambakan dan pernikahan itu dianggap sebagai peristiwa besar. Setiap orang yang penting hadir. Eris kesal karena ditinggalkan dari daftar acara jadi dia muncul tanpa diundang dengan skema untuk menimbulkan masalah.
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR